Alasannya, menurut dia, swasembada sapi sangat sulit bagi Indonesia untuk mencapainya.
"Makanya dibikin samar-samar (kebijakan impor sapi oleh pemerintah). Cuma ditekan untuk meningkatkan produksi (daging sapi) sampai 10,8 persen pertahun," kata dia saat ditemui di Kantor Pusat Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta, Selasa (22/9).
Jadi, lanjut Bustanul, jika angka produksi daging sapi meningkat 10,8 persen pertahun, maka ada 745 ribu ton produksi daging sapi lokal di tahun 2019.
"Yah mungkin iya bisa tercapai atau tidak,
wallahu a'lam ya," ujar Bustanul.
"Saya khawatir tidak tercapai. Toh kita tidak ingin mengulang kesalahan pemerintahan yang lama. Pemerintahan yang lama itu mentargetkan swasembada sapi dengan langsung menekan, mengurangi kuota impor," beber Bustanul.
[dem]
BERITA TERKAIT: