"Tim monitoring akan memperkirakan berapa kebutuhan, produksi, dan impor, serta menentukan
pricing untuk
input ke kementerian perdagangan," kata Menteri Rizal usai rapat koordinasi dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, dan Menteri Perindustrian Saleh Husin di kantornya, Gedung BPPT I, Jakarta Pusat, Senin (21/9)
Menteri Rizal mengakui belum ada data yang dijadikan patokan resmi soal garam. Pasalnya, data soal garam dari kementerian dan lembaga selalu berbeda-beda.
"Data memang beda-beda, 15 tahun lalu Bulog selalu ngomong impor-impor. Kementan selalu bilang produksi cukup. Kalau kita dengerin dua-duanya kita bisa celaka. Kalau kita
dengerin pertanian,
kayaknya kita sudah ekspor. Jadi kita harus cari angka di tengah-tengah yang
kayaknya tidak sedramatis angka dari Kementan dan Bulog," urai mantan menteri koordinasi perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid tersebut.
Tim monitoring sendiri dijelaskan terdiri dari KKP, Kementerian Perindustrian, Kemendag dan Sekretaris Menko. Tak hanya itu, Menteri Rizal juga meminta Kapolda untuk dilibatkan dalam tim monitoring tersebut.
[wid]
BERITA TERKAIT: