Sukses di New York, ia pun belum bisa memutuskan apakÂah nantinya akan kembali ke kota kelahirannya jika suatu saat dia punya keluarga. D itanya apakah ia lebih memilih untuk tinggal dan membesarÂkan anak-anaknya kelak di Amerika atau Afrika, ia belum bisa memutuskan.
"Ini adalah teka-teki saya. Ketika saya kembali ke Kenya minggu terakhir ini, saya akan mengemudi bersama dengan ibu saya dan dia akan mengaÂtakan, 'Itu sekolah yang bagus untuk anak-anak 'dan melihat saya seperti ... " ujarnya.
Namun, Nyong'o merasa tidak akan khawatir, ketika sampai saatnya nanti dia harus membuat keputusan. "Tapi saya berpikir bahwa semua akan ditentukan ketika saya memiliki seseorang."
Untuk saat ini, Lupita puas dengan hidupnya di BrookÂlyn. "Saya tinggal sendirian di sana, saya membangun hidup dari bawah. Saya sering mengÂgunakan kereta bawah tanah dan saya suka bermeditasi."
Meski pernah merasakan kehidupan di kota besar seperti New York, dia mengaku, tetap merasa, "Saya anak Kenya."
Dalam balutan gaun ValenÂtino berbahan emas, Nyong'o tampil bersinar di cover maÂjalah Vogue terbaru yang rilis Selasa depan. Seperti biasa, pemenang Oscar ini mengÂgambarkan definisi kecantikan yang berbeda lewat kulitnya yang sehat dan busana high-fashion.
"Merasa terhormat, senang dan sangat bergairah untuk menampilkan ini di bulan OkÂtober!" tulisnya kepada 1,7 juta penggemar di Instagram.
Wajah Nyong'o diabadikan oleh duo fotografer ternama Mert Alas dan Marcuss Piggott di Paris; tepatnya di SchiaÂparelli House dan Picasso Museum. Kali ini, gaun-gaun indah Lupita adalah kreasi dari fashion
stylist Tonne GoodÂman. Dalam wawancaranya berÂsama Vogue, Lupita bercerita jika kulit eksotisnya dulu tak bisa diterima oleh beberapa pihak. Bahkan saat remajanya di Nairobi, seseorang pernah mengatakan padanya bahwa ia 'terlalu gelap' untuk bisa tampil di TV.
"Tidak, itu tidak benar. Saya hanya berpikir, saya harus mencari jalan lain," ujarnya mengenang masa ketika ia banÂyak melakukan audisi untuk menjadi artis. ***