Lupita Nyong'o, Bangga jadi Wanita Kenya

Senin, 21 September 2015, 09:32 WIB
Lupita Nyong'o, Bangga jadi Wanita Kenya
Lupita Nyong'o/net
rmol news logo Bintang 12 Years a Slave yang berpisah dari rapper K'naan tahun lalu merasa memiliki kenangan indah dari masa kecilnya di Kenya. Meski begitu, ia juga mengaku men­cintai kehidupannya di New York.

Sukses di New York, ia pun belum bisa memutuskan apak­ah nantinya akan kembali ke kota kelahirannya jika suatu saat dia punya keluarga. D itanya apakah ia lebih memilih untuk tinggal dan membesar­kan anak-anaknya kelak di Amerika atau Afrika, ia belum bisa memutuskan.

"Ini adalah teka-teki saya. Ketika saya kembali ke Kenya minggu terakhir ini, saya akan mengemudi bersama dengan ibu saya dan dia akan menga­takan, 'Itu sekolah yang bagus untuk anak-anak 'dan melihat saya seperti ... " ujarnya.

Namun, Nyong'o merasa tidak akan khawatir, ketika sampai saatnya nanti dia harus membuat keputusan. "Tapi saya berpikir bahwa semua akan ditentukan ketika saya memiliki seseorang."

Untuk saat ini, Lupita puas dengan hidupnya di Brook­lyn. "Saya tinggal sendirian di sana, saya membangun hidup dari bawah. Saya sering meng­gunakan kereta bawah tanah dan saya suka bermeditasi."

Meski pernah merasakan kehidupan di kota besar seperti New York, dia mengaku, tetap merasa, "Saya anak Kenya."

Dalam balutan gaun Valen­tino berbahan emas, Nyong'o tampil bersinar di cover ma­jalah Vogue terbaru yang rilis Selasa depan. Seperti biasa, pemenang Oscar ini meng­gambarkan definisi kecantikan yang berbeda lewat kulitnya yang sehat dan busana high-fashion.

"Merasa terhormat, senang dan sangat bergairah untuk menampilkan ini di bulan Ok­tober!" tulisnya kepada 1,7 juta penggemar di Instagram.

Wajah Nyong'o diabadikan oleh duo fotografer ternama Mert Alas dan Marcuss Piggott di Paris; tepatnya di Schia­parelli House dan Picasso Museum. Kali ini, gaun-gaun indah Lupita adalah kreasi dari fashion stylist Tonne Good­man.

Dalam wawancaranya ber­sama Vogue, Lupita bercerita jika kulit eksotisnya dulu tak bisa diterima oleh beberapa pihak. Bahkan saat remajanya di Nairobi, seseorang pernah mengatakan padanya bahwa ia 'terlalu gelap' untuk bisa tampil di TV.

"Tidak, itu tidak benar. Saya hanya berpikir, saya harus mencari jalan lain," ujarnya mengenang masa ketika ia ban­yak melakukan audisi untuk menjadi artis. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA