"Data BKPM menunjukkan dalam lima tahun terakhir Tiongkok menginvestasikan dana sebesar 800 juta dolar AS," papar anggota Komisi III DPR dari Fraksi Nasdem, Taufiqlhadi dalam pernyataannya di Jakarta, Sabtu (5/9).
Investasi ini, menurut dia, kemungkinan akan terus meningkat seiring melambatnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Di sisi lain, ia juga menyoroti peresmian Proyek Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang di Buleleng, Bali pada pertengahan Agustus lalu yang justru menunjukan lemahnya pengawasan pemerintah terhadap tenaga kerja asing.
"Peresmian PLTU itu sangat mencolok bercirikan Mandarin, menggunakan bahasa mandarin, para pekerjanya mulai dari level paling tinggi hingga
office boy didatangkan dari Tiongkok," beber Taufiqulhadi.
Menurut Taufiqulhadi, model investasi seperti itu tidaklah tepat. Tidak seharusnya pekerja
non skill didatangkan dari Tiongkok, walaupun itu proyek berasal dari pemerintahan Tiongkok," kritik Taufiq.
Selayaknya, lanjut dia, buruh
non skill diisi oleh tenaga kerja dalam negeri mengingat proyek tersebut dilakukan di Indonesia. Lebih jauh, legislator dari Dapil Jatim IV menegaskan bahwa hal itu bisa mengantisipasi ancaman gelombang PHK yang bisa terjadi sewaktu-waktu di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini.
[wid]
BERITA TERKAIT: