PKB: Indonesia Tidak Sedang Krisis dan Tidak Perlu Pusat Krisis

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Selasa, 25 Agustus 2015, 13:10 WIB
syaikhul islam/net
rmol news logo Parta pendukung pemerintah, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menganggap situasi ekonomi nasional yang kian lemah tidak sampai membawa Indonesia ke dalam krisis ekonomi.

Karena itu, PKB menentang gagasan mendirikan pusat krisis. Demikian disampaikan Wakil Bendahara Umum DPP PKB, Syaikhul Islam Ali, dalam keterangan tertulis, Selasa (25/8).

Gagasan membentuk pusat krisis sebelumnya dilontarkan Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Aburizal Bakrie. Ia menyebut kondisi ekonomi Indonesia sudah masuk kategori krisis dan butuh penanganan khusus dari pemerintah. Apalagi, posisi rupiah terhadap dolar AS terus melemah sampai menembus Rp 14.000.

Sedangkan PKB, menurut Syaikhul, memiliki pandangan yang berbeda. PKB menilai pelemahan rupiah bisa dipahami dalam konteks pelemahan perekonomian global.

"Pemerintah tidak perlu panik merespon pelemahan nilai tukar rupiah, fokus saja pada fundamental ekonomi, ini kan momentum global," tegas Syaikhul.

Politisi muda PKB itu meminta pemerintah tidak buru-buru membangun pusat krisis. Menurutnya, pusat krisis justru menimbulkan persepsi negatif seolah negara telah memasuki kondisi krisis perekonomian.

"Kita tidak krisis. Kalau ada usul membuat pusat krisis segala macam, saya kira belum perlu, malah bisa jadi sentimen negatif oleh pasar," kata anggota Komisi Energi DPR RI ini.

Dia menyarankan agar pemerintah dan pemangku kepentingan terkait bekerja sama dalam menjaga ketahanan ekonomi nasional.

"Menurut saya, yang penting tetap waspada dan ada sinergi kebijakan antara Pemerintah, BI dan OJK untuk menjaga ketahanan perekonomian kita," pungkasnya. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA