Direktur Utama Wika BinÂtang Perbowo mengatakan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara masih melakuÂkan kajian untuk menyetujui besaran PMN yang diminta tahun depan.
"Pengennya bisa dapat antar Rp 5 triliun sampai Rp 7 triliun PMN. Namun besaran itu masih dikaji," katanya, di Jakarta.
Ia mengatakan, dana PMN ini nantinya untuk mendorong percepatan pembangunan inÂfrastruktur yang dicanangkan pemerintah. Bahkan, beberapa target perusahaan yang dicantuÂmkan dalam RJP hingga 2018 bisa tercapai.
"Dengan dana PMN ini semua target kami yang dicantumkan pada RJP pada 2018, angkanya akan tercapai," katanya.
Menurut hasil laporan keuanÂgan selama enam bulan pertama tahun ini, perseroan mencatat penurunan laba sekitar 29,06 persen. Diakuinya, pihaknya hanya mengatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 200,494 miliar.
"Pendapatan laba lebih rendah selama enam bulan ini hanya Rp 200,494 miliar dibanding periode sama tahun lalu mencapai Rp 282,651 milÂiar," akunya.
Menurutnya, penurunan laba tersebut disebabkan turunnya penjualan bersih perseroan sekitar 18,35 persen menjadi Rp 4,778 triliun per Juni 2015. Padahal, tahun lalu bisa menÂcapai Rp 5,852 triliun untuk periode yang sama.
Namun, perseroan berhasil menekan beban pokok penÂjualannya 6,8 persen menjadi Rp 4,282 triliun dibanding taÂhun sebelumnya Rp 5,184 triliun. Selain itu, perusahaan pelat merah bidang konstruksi ini juga berhasil meraih laba pada ventura bersama pada semester I 2015 menjadi Rp 101,954 miliar dari sebelumnya Rp 92,775 miliar pada semester pertama tahun lalu.
Perseroan juga berhasil meraih pendapatan bunga yang ikut meningkat 32,89 persen menjadi Rp 40,366 miliar per Juni dibanding periode sama tahun lalu Rp 30,374 miliar.Selain itu, hingga akhir Juni, jumlah aset perseroan tercatat sebesar Rp 17,054 triliun, denÂgan ekuitas Rp 4,989 triliun dan liabilitas Rp 12,065 triliun.
Menurut Direktur Keuangan Wika Adji Firmantoro, perseroan berencana akan menerbitkan
right issue dan obligasi kalau tambahan dana dari PMN terseÂbut terealisasi tahun depan.
"Kalau PMN cair akan terÂbitkan
right issue, kemudian terbitkan obligasi, jajaki global atau domestik. Tapi, kita masih akan evaluasi dulu exposure terhadap
exchange rate (nilai tukar)," tandasnya. ***