Dari Penjaga Masjid Sampai Anak Tukang Sampah Patungan Bikin Film Ketika Mas Gagah Pergi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Sabtu, 27 Juni 2015, 07:48 WIB
Dari Penjaga Masjid Sampai Anak Tukang Sampah Patungan Bikin Film <i>Ketika Mas Gagah Pergi</i>
FOTO:NET
rmol news logo Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP) merupakan novellet legendaris karya Helvy Tiana Rosa, yang ditulis tahun 1992 dan diterbitkan pertama kali tahun 1997. Kini buku KMGP sudah cetak ulang 39 kali oleh tiga penerbit dan diperkirakan telah dibaca jutaan orang.

KMGP bercerita tentang hubungan keluarga, hijrah dan keindahan Islam. Beragam tokoh muda yang muncul kerap menyerukan kebaikan dan kecerdasan pemuda-pemudi Islam.

Kini, KMGP 'dipinang' untuk dialihkan ke film layar lebar. Skenario dipercayakan kepada penulis skenario dan sutradara film dokumenter Fredy Aryanto. Untuk sutradara, Helvy Tiana Rosa, sang penulis, mempercayakannya kepada Firmansyah.

"Selain karena potensi Mas Firmansyah, ini juga sesuai amanah almarhum Mas Mamang (Chaerul Umam) yang sedianya menjadi sutradara KMGP, namun beliau wafat 2013 lalu,” kata Helvy.  

Film KMGP sendiri akan mengambil syuting di Jakarta dan Maluku Utara. Demi mempertahankan ruh” cerita yang telah hadir selama 18 tahun di jutaan pembaca, Helvy dan kawan-kawan yang tergabung dalam Sahabat Mas Gagah, memutuskan untuk patungan (crowdfunding) guna mewujudkan pembuatan film layar lebar ini.

"Crowdfunding ini kami buat bukan karena tidak ada PH yang mau memfilmkan," beber Helvy.

"Banyak yang ingin mengangkatnya ke layar lebar, hanya saja belum bertemu dengan idealisme saya dan para pembaca," lanjutnya.

Seperti dikutip dari rilis Public Relations Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang diterima redaksi, pagi ini (Sabtu, 27/6) dijelaskan bahwa Helvy telah melakukan roadshow dan crowdfunding serta sosialisasi film KMGP ke 100 kota di Indonesia sejak September 2014. Dan kini, di tahun 2015, menggandeng ACT untuk bersama menguatkan roadshow dan crowdfunding demi mewujudkan film KMGP ini.

"Mengharukan melihat ada anak tukang sampah yang mengejar-ngejar saya untuk memberikan uang tabungannya 50 ribu karena ia tak punya rekening," tutur Helvy sedih.

"Ada pembaca buku KMGP yang merupakan pengidap penyakit Lupus, mengirim uang hasil penjualan bros yang ia buat. Ada anak muda penjaga masjid yang tiba-tiba datang ingin menyumbangkan tenaganya demi film ini. Anak-anak sekolah yang mengumpulkan uang one day one thousand untuk film ini," kata Helvy yang merasa ini menjadi seperti menjadi gerakan budaya.  

Bahkan ada orang yang tak dikenalnya membeli satu buku
KMGP yang aslinya hanya Rp 49 ribu, seharga Rp 5 juta untuk mendukung film ini, hingga pengusaha daerah yang berjanji mem-booking saat bioskop saat film ini diputar.

"Kebanyakan mereka semua memiliki ikatan emosional dengan buku ini. Mereka bilang buku KMGP telah mengubah hidup mereka menjadi lebih baik. Allahu a’lam," ujarnya.

Senior Vice President ACT, N. Imam Akbari berpandangan, nilai-nilai kehidupan dalam KMGP bisa menjadi teladan bagi pemuda Indonesia untuk lebih mencintai sesama serta peduli akan keluarga, lingkungan serta dunia. Visi misi film KMGP, kata Imam, serupa dengan ACT. Apalagi sebagian keuntungan film ini akan disumbangkan bagi pendidikan anak-anak dan kegiatan literasi di Indonesia Timur. Sebagian lagi untuk pendidikan anak-anak Palestina, tambah Imam.

Organisasi kepenulisan terbesar di Indonesia yaitu Forum Lingkar Pena, serta komunitas One Day One Juz (ODOJ) juga secara resmi mendukung gerakan 'Patungan Bikin Film KMGP' ini. Bahkan melihat syiar dan dakwah dalam KMGP yang ruhnya akan dipertahankan dalam filmnya, Ustadz muda Salim A. Fillah akhirnya bersedia memerankan salah satu karakter dalam film KMGP ini.

Sementara itu, Dwiki Dharmawan, musisi terkemuka Indonesia yang pernah meraih Piala Citra dalam film 'Cinta dalam Sepotong Roti' (1991) langsung menyatakan kesediaannya menjadi penata musik film KMGP.

Dukungan pun hadir dari Wardah Cosmetics. Pelopor kosmetika halal ini pun melihat kesamaan Tak hanya mendukung secara materi, Wardah turut menggelar press conference film KMGP dalam acara 20 tahun Wardah di Hall Senayan City, Jakarta pada hari ini pukul 15.15 WIB.

Sementara itu, sebagai persiapan cast terbaik, Helvy sudah menggelar online casting melalui Youtube yang diikuti lebih dari 300 orang dari dalam dan luar negeri untuk menjadi pemeran kunci film drama religi ini sejak Februari 2015 lalu. Setelah online casting ditutup akhir Mei lalu, produser, sutradara dan tim penulis skenario sepakat memilih 26 kandidat yang paling potensial.

Para kandidat ini berasal dari Jakarta, Bogor, Medan, Lampung, Palu, dan Surabaya, bahkan ada yang tengah kuliah di Jerman. Mereka dikumpulkan di gedung Communicasting, Pondok Indah, tanggal 13 dan 23 Juni lalu, untuk menjalani screen test dan pemotretan. Mereka juga mendapat bekal keaktoran dasar dari sutradara teater Zak Sorga.[wid] 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA