"Bagi Hipmi persoalan menggeser industri dari Jawa keluar Jawa, bukan hal yang sulit," kata Ketua Badan Otonom Bidang Bisnis, Investasi dan UKM Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi Hardini Puspasari dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (17/6).
Hardini menguraikan, berdasar data pemerintah, meski mengalami penurunan, kontribusi Pulau Jawa dalam sektor industri pengolahan nonmigas masih dominan.
Secara perlahan, lanjut dia, sektor industri pengolahan nonmigas pun mulai bergeser ke luar Jawa, dari posisi 24,63 persen pada tahun 2008 menjadi 27,22 persen pada tahun 2013. Bahkan, pada tahun 2014, pertumbuhan industri nonmigas di luar Jawa lebih tinggi (6,12 persen) dibanding di Pulau Jawa (5,42 persen).
Untuk itu, Hipmi juga mengharapkan dukungan penuh dari pemerintah daerah agar proses administrasi dan birokrasi di daerah bisa berjalan baik. Salah satunya melalui kemudahan proses perizinan di daerah yang meliputi di antaranya perizinan penggunaan lahan, ruangan, dan tempat usaha lainnya.
Hal lainnya, menurut dia, adalah kepastian keamanan dan kenyamanan pengusaha muda untuk berinvestasi di daerah. Dalam hal ini, Pemda harus memberikan fasilitas pengawalan dari pihak keamanan bagi setiap investasi yang masuk ke daerah tersebut sehingga tidak ada beban ekonomi yang tidak perlu terjadi.
Termasuk dalam hal ini dukungan Pemda menyediakan fasilitas infrastruktur memadai di setiap daerah yang akan dan telah dimasuki investasi. Dengan begitu, daya saing daerah itu akan meningkat
.[wid]
BERITA TERKAIT: