Angkasa Pura II Tertibkan Porter di Terminal Bandara

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya menjelas­kan, dengan memperketat seleksi penerimaan porter dan penertiban di tiga terminal, perseroan berharap bisa me­nekan 10-20 persen populasi porter tersebut.

"Kami ingin kurangi sekitar 20 persen, dan membuatkan pos di sejumlah terminal agar para poter tidak bebas berke­liaran di terminal bandara seperti saat ini," ujar Budi.

Meski demikian, Budi mengaku pengendalian popu­lasi porter akan dilakukan secara bertahap. Pasalnya, keberadaan porter masih dibu­tuhkan para penumpang di bandara.

"Tidak langsung kita kurangi secara drastis, karena mereka masih diperlukan jasanya. Kita akan pasangi tarif dan berikan seragam buat porter," terang Budi.

Budi menjelaskan, saat ini jumlah porter yang beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta berjumlah sekitar 1.000 orang. Mantan direktur Jakpro ini menilai, jumlah tersebut terlalu banyak hingga perlu dikurangi.

"Kami maunya ditiada­kan, tetapi takut ditegur Wali Kota karena mereka warga Tangerang juga," terang Budi.

Budi juga melarang mobil pengantar penumpang pesa­wat tidak memasuki kawasan bandara. Hal ini untuk men­gurangi kemacetan panjang di pintu masuk, atau keluar Bandara Soekarno-Hatta.

Penguasa bandara ini juga akan membangun hall, atau kawasan parkir di sekitar ka­wasan Bandara. Ini dilakukan agar mobil atau taksi yang mengantarkan penumpang pesawat tidak memadati areal bandara.

"Jadi taksi dan mobil yang nganter tidak perlu masuk bandara. Dengan begitu bandara jadi lebih steril dan kemacetan bisa diminimali­sir," kata Budi.

AP II juga akan bekerjasama dengan rest area untuk mem­bangun hall atau area parkir tersebut. Perseroan menyiap­kan shuttle bus untuk mengakomidir penumpang dari hall atau area parkir menuju bandara. ***