"Investasi yang dipergunakan itu untuk spending kawasan industri baru dan upgrading di kawasan yang sudah ada," kata Direktur Enterprise & Business Service Telkom Muhammad Awaluddin usai melaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) Sanny Iskandar di Jakarta, Senin (11/5).
Awaluddin menambahkan, pembangunan Broadband Industrial Estate menjadi salah satu komitmen Telkom. Sebelumnya, PT Telkom pun telah membangun 24 pelabuhan berbasis broadband port. "Delapan sudah jadi, tinggal 16 pelabuhan masih dikerjakan," terangnya.
Selama ini, lanjut Awaluddin, kawasan industri atau pelabuhan berlokasi di wilayah pinggir kota, dimana infrastrukturnya relatif tertinggal dibandingkan kawasan perkotaan. "Sering terjadi komplain, maka kita lengkapi infrastrukturnya. Kawasan industri dan pelabuhan itu nantinya dikembangkan dengan konsep 3 C yaitu, Conectivity, Contain dan diorientasikan menjadi wilayah Commerce cerdas yang mendukung arus bisnis dan barang," paparnya.
Dengan begitu, Kawasan Industri tak tertinggal lagi. PT Telkom pun sudah komitmen membangun infrastruktur ICT di 30 kawasan industri baru dibangun dan sudah lama. " Di pulau Jawa ada 5 kawasan industri baru dan 14 kawasan di bangun di luar Jawa. Sisanya 11 kawasan industri lama seperti di KBN dan Marunda yang dilakukan up grade," terangnya.
Perbaikan infrastruktur di suatu kawasan industri, lanjut Awaluddin, akan memberikan nilai ekonomis tinggi terhadap produktivitas. Apalagi di satu kawasan industri seperti Jababeka memiliki 1.500 tenant.
Ketua HKI Sanny Iskandar menyebutkan, saat ini terdapat
61 kawasan industri yang miliki 8.515 tenant. "Jumlah tenant akan terus bertambah mengingat sejumlah pabrik yang berlokasi daerah Sunter akan dipindahkan ke kawasan industri," bebernya.
Dia juga mengungkapkan melalui kerjasama dan dukungan infrastruktur ICT Telkom diharapkan seluruh kawasan industri dapat berkembang yang memberikan kontribusi positif terhadap kemajuan sektor industri Indonesia ke depannya.
[sam]
BERITA TERKAIT: