Telkom juga membukukan laba bersih Rp 3,81 triliun atau tumbuh 6,4 persen dari tahun lalu dan EBITDA Rp 12,36 triliun dengan pertumbuhan 13,9 persen. Sementara itu, Telkomsel selaku entitas anak perusahaan membukukan pendapatan Rp 17,14 triliun dengan pertumbuhan pendapatan, EBITDA dan laba bersih sebesar 12,1 persen, 9,0 persen dan 11,3 persen.
Direktur Utama Telkom, Alex J. Sinaga mengatakan, pendapatan perusahaan di kuartal 1 tahun 2015 didominasi pendapatan data, internet dan IT service yang tumbuh 27,6 persen menjadi Rp 7,06 triliun.
"Pertumbuhan pendapatan data, internet dan IT service tidak lepas dari meningkatnya mobile digital business yang mampu tumbuh 37,4 persen. Untuk bisnis cellular voice dan SMS masih menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 5,6 persen dan 5,2 persen," kata Alex sebagaimana keterangan Vice President Corporate Communication Arif Prabowo Minggu (3/5).
Sementara itu, total biaya yang dikeluarkan perusahaan kuartal ini mengalami peningkatan 12,8 persen dari Rp 14,33 triliun menjadi Rp 16,16 triliun. Biaya operation and maintenance meningkat 20,2 persen menjadi Rp 6,23 triliun, sejalan dengan perusahaan yang gencar membangun infrastruktur jaringan mendukung performansi mobile business. Biaya depresiasi dan amortisasi juga mengalami peningkatan 29,1 persen menjadi Rp 5,09 triliun.
Dari sisi operasional, jumlah pelanggan Telkomsel mengalami peningakatan 6,6 persen menjadi 141,5 juta dibandingkan periode sama tahun lalu. Selain itu, pada kuartal I tahun 2015 ini Telkomsel membangun 5.132 Base Tranceiver Station (BTS) dimana 90 persen diantaranya BTS 3G dan 4G, untuk mendukung ketersedian jaringan dan perkembangan layanan 4G LTE Telkomsel hadir di lima kota di Indonesia, yaitu Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya dan Medan.
Untuk kuartal I tahun 2015, Telkom menggunakan Rp 4,3 triliun Capital Expenditure (Capex) dengan alokasi Rp 2,8 triliun untuk Telkomsel dan sisanya Telkom dan entitas anak lainnya. Sebagian besar Capex Telkom digunakan pembangunan akses dan jaringan infrastruktur telekomunikasi mendukung layanan broadband. Saat ini, Telkom pun gencar membangun infrastruktur fiber optic di Kawasan Timur Indonesia yang dikenal dengan nama Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS), yang akan diresmikan pada awal Mei 2015.
Alex mengatakan, Perseroan di tahun 2015 mematok pertumbuhan di atas rata-rata industri. Untuk itu, Telkom meneruskan fokus tiga program utamanya, yaitu Telkomsel "Maintain Double Digit Growth", Indonesia Digital Network "Drive Digital Business" dan International Expansion "Stretch & Expand International Business".
Melalui tiga fokus utama tersebut, Telkom bertransformasi menjadi The King of Digital. Menjadi Raja di udara melalui Telkomsel, Raja di darat melalui Fiber To The Home (FTTH), yang dikenal dengan nama IndiHome dan menjadi Raja di laut melalui Fiber Optic Broadband Highway dari Aceh sampai Papua serta ekspansi ke regional.
[dem]
BERITA TERKAIT: