"Depresiasi rupiah menjadikan investasi di Indonesia menjadi sangat menarik. Juga menjadikan sangat kompetitif sebagai basis produksi," jelasnya sebelum bertolak ke Jepang dan China di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Minggu (22/3).
Sejak awal bulan lalu, rupiah memang sangat loyo terhadap dolar Amerika Serikat. Bahkan, awal pekan kemarin rupiah menembus angka Rp 13.250 per dolar. Di akhir penutupan Jumat kemarin rupiah memang menguat sampai 0,61 persen, tapi masih belum meninggalkan angka sial Rp 13.000 per dolar.
Jokowi menyebut, dalam kunjungannya ke Jepang dan China, dia ingin mengubah pola perdagangan dan perekonomian Indonesia. Dari yang berbasis pada ekspor barang mentah beralih ke barang jadi yang sudah memiliki nilai tambah. Jokowi juga akan menarik investasi, industri, dan teknologi dari dua negara itu.
Ditambahkan Jokowi, loyonya nilai rupiah yang terjadi saat ini akan dijadikan modal untuk perbaikan.
"Lemahnya rupiah adalah sinyak bahwa kita harus melakukan perbaikan, modernisasi pada perekonomian kita," tandasnya.
[why]
BERITA TERKAIT: