Demikian disampaikan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, M Nasir saat menghadiri panen raya padi Sidenuk di lokasi penelitian BATAN, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (13/3).
"Ini adalah komitmen kami di Kementerian Riset, Teknologi & Pendidikan Tinggi untuk bekerja keras membantu petani dan cita-cita besar bangsa Indonesia, yaitu kembali menjadi negara swasembada beras," ujar Nasir.
Kata Nasir, acara ini juga menjadi bukti program kerja Kemenristekdikti tentang hilirisasi dan komersialisasi hasil riset. Dimana, kolaborasi tiga pihak yakni BATAN (pemerintah), PP Kerja (dunia usaha) dan Universitas Pembangunan Nasional (akademik).
"BATAN sengaja memilih Boyolali sebagai salah satu lokasi pengembangan varietas padi unggulan Sidenuk mengingat posisinya sebagai salah satu lumbung padi Jawa Tengah," ungkapnya.
Nasir memaparkan bahwa BATAN berhasil memanfaatkan teknologi nuklir mutakhir untuk pengayaan tanaman. Hasilnya adalah varietas pagi dengan tiga keunggulan; masa tanam lebih singkat, hasil panen lebih banyak hingga 9 ton per hektar dan tanah hama wereng.
Dengan demikian, lanjutnya, BATAN melalui mitra-mitra penangkar benih akan menjadi penyedia benih padi unggul demi mendorong produktifitas pertanian sehingga target pemerintahan Joko Widodo untuk Indonesia swasembada pangan bisa segera terwujud.
"Jika petani dibantu dengan bibit unggul dan varietas hasil penelitian terkini, Insya Allah petani sejahtera," ujarnya.
Acara panen raya padi Sidenuk ditutup dengan doa bersama dan Menristekdikti melanjutkan agenda kunjungan kerja ke Semarang untuk menghadiri pemilihan rektor Universitas Diponegoro yang baru.
[wid]
BERITA TERKAIT: