Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menperin Siapkan Anggaran Rp 100 Miliar untuk Peremajaan Mesin Tekstil

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Kamis, 05 Maret 2015, 01:25 WIB
Menperin Siapkan Anggaran Rp 100 Miliar untuk Peremajaan Mesin Tekstil
Menteri Perindustrian
rmol news logo Menteri Perindustrian Saleh Husin mendorong peningkatan produksi industri tekstil, alas kaki dan penyamakan kulit. Caranya, menggulirkan program revitalisasi dan penumbuhan industri melalui restrukturisasi mesin dan peralatan.

Hal itu disampaikannya saat meluncurkan Program Revitalisasi dan Penumbuhan Industri melalui Restrukturisasi Mesin/Peralatan Industri Tekstil dan Produk Tekstil serta Industri Alas Kaki di Jakarta, Rabu (4/3).

"Khusus di tahun anggaran 2015, kita menganggarkan dana Rp 100 miliar. Tujuannya bukan hanya menaikkan kuantitas tapi termasuk kualitas, efisiensi, dan produktivitas,” kata Menperin Saleh Husin.

Strategi ini, lanjutnya, juga demi mengantisipasi perdagangan bebas melalui Masyarakat Ekonomi Asean 2015 yang mulai akhir tahun nanti. Revitalisasi ini juga sekaligus memperkuat daya saing  industri prioritas seperti tekstil ini. Kita juga perkuat SDM dengan pendidikan dan pelatihan,” ungkapnya.

Pasalnya, dia menambahkan, industri tekstil, alas kaki dan penyamakan kulit tergolong industri strategis. Kontribusi penyerapan tenaga kerjanya mencapai 15,1 persen dari seluruh tenaga kerja industri manufaktur nasional.

"Jumlah tenaga kerja industri tekstil dan produk tekstil berkisar 1,5 juta orang. Sementara alas kaki dan barang jadi dari kulit melibatkan 700 ribu orang. Total keduanya menyumbang lapangan kerja bagi 2,2 juta orang," tandasnya.

Politikus Hanura ini mengingatkan agar pelaksanaan program tersebut berasas pemerataan. Artinya ya penerimanya jangan itu-itu saja, kita dorong agar merata. Ini sesuai masukan dari BPK serta BPKP dan kita prioritaskan industri yang belum pernah mendapat dana program,” tegas Saleh Husin.

Program ini telah dijalankan Kemenperin sejak 2007 untuk industri tekstil dan mulai 2009 untuk industri alas kaki dan penyamakan kulit.

Total anggaran yang diserap selama tujuh tahun ini mencapai Rp 1,18 triliun dan mampu merangsang pelaku industri melakukan investasi mesin dan peralatan hingga Rp 14,84 triliun.

Soal tenaga kerja, hitung-hitungan Kemenperin, penyerapan tenaga kerja sebanyak 241.835 orang. Untuk tahun ini, ditargetkan tercipta kesempatan kerja minimal 10 ribu orang untuk industri tekstil, alas kaki, dan penyamakan kulit,” ujar Saleh Husin.

Selain itu, dia menargetkan tercapai nilai investasi Rp 1 triliun  atau USD 80 juta dan peningkatan efisiensi energi dan biaya produksi serta menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan berdaya saing.

Industri tekstil, alas kaki, dan penyamakan kulit memberikan kontribusi terhadap PDB nasional sebesar 1,89 persen. Sepanjang 2014, ekspor industri tekstil dan produk tekstil sebesar USD 9,13 miliar atau masih surplus dibandingkan impor senilai USD 5,8 miliar.

Sementara itu, industri alas kaki serta industri penyamakan kulit dan barang jadi kulit juga mencatat surplus dengan nilai ekspor mencapai USD 2,9 miliar berbanding impor senilai USD 0,9 miliar. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA