Siloam Stop Semua Obat Bius Bermasalah

Investor Soroti Saham Kalbe Farma

Rabu, 25 Februari 2015, 10:10 WIB
Siloam Stop Semua Obat Bius Bermasalah
siloam hospital
rmol news logo General Manager of Cor­porate Communication and CSR Siloam Hospitals Group Heppi Nurfianto mengatakan pihaknya sudah menghen­tikan pemakaian obat bius bermasalah yang diproduksi PT Kalbe Farma (KLBF). Ini dilakukan sejak 14 Februari 2015.

"Lagipula obat itu sudah ditarik oleh distributor kami sejak 14 Februari lalu," kata Heppi. Dia mengatakan tidak hanya Siloam yang mengh­entikan penggunaan obat itu dalam memberikan pelayanan kesehatannya, tapi seluruh ru­mah sakit di Indonesia.

Dalam suratnya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen Kalbe Farma melakukan penarikan sukar­ela secara nasional atas dua produk obat, yakni Buvanest Spinal 0,5 persen Heavy 4 ml dan Asam Tranexamat Generik 500 mg/Amp 5 ml. ASI

Analis Guntur Tri Hariyanto mengatakan, dampak kejadian salah obat yang terjadi di RS Siloam Karawaci dan melihat perkembangan terakhir, maka lebih berdampak pada kinerja keuangan KLBF dibandingkan PT Siloam International Hospi­tal Tbk (SILO).

Menurutnya, hingga saat ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberi­kan indikasi bahwa terdapat potensi tertukarnya obat da­lam proses produksi. Bahkan untuk keperluan pemeriksaan, BPOM telah menghentikan izin edar dan proses fasilitas produksi obat yang terkait.

"Dengan demikian, KLBF memiliki potensi kerugian finansial dari penarikan obat yang telah dilakukan dan penghentian produksi, selain juga kerugian dari sisi image perusahaan," ujar Guntur.

Sementara itu mengenai dampak ke SILO, kata Guntur, apabila manajemen RS Siloam Karawaci dapat membuktikan bahwa sudah melakukan tin­dakan pemberian obat sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan insiden merupakan tindakan yang tidak disengaja, maka tidak akan terlalu berdampak pada harga sahamnya.

Sebelumnya, kasus obat sun­tik produksi PT Kalbe Farma bermula dari meninggalnya dua pasien rumah sakit Siloam, Tangerang.

Heppi mengaku tetap men­jalankan hubungan baik den­gan keluarga korban hingga saat ini. Namun dia belum bisa memastikan apakah Siloam akan memberikan ganti rugi materi pada keluarga korban yang ditinggalkan itu. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA