Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) mengakui terjadi kenaikan harga gas melon atau elpiji 3 kilogram (kg) akibat kenaikan harga BBM subsidi.
Ketua Hiswana Migas Eri PurÂnomohadi mengatakan, tidak ada pengurangan pasokan gas di tingkat pengecer. Para pelaku usaha masih menjual gas berÂsubsidi tersebut.
Ada banyak di tingkat warung dan pengecer. Cuma memang, mungÂkin ada sedikit kenaikan harga,†ujarnya.
Menurut dia, kenaikan harga elpiji 3 kg tidak lebih dari Rp 1.000 per tabung dari harga eceÂran tertinggi (HET). Sebab, biaya operasional di tataran pengecer juga naik akibat lonjakan harga BBM yang baru.
Menurutnya, HET di masing-masing daerah berbeda-beda. PeneÂtapan tersebut memperÂtimbangkan biaya pengiriman ke daerah-daerah. Eri juga menepis anggapan kelangkaan tersebut merupakan strategi pedagang untuk menaikkan harga.
Eri mengatakan, jika ada yang naikin lebih tinggi dari kiÂsaran Rp 1.000 per tabung itu karena salah menafsirkan ucapan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Belum lama ini, Pak JK mengaÂtakan ada kemungkinan elpiji 3 kg akan mengalami kenaiÂkan harga. Tapi itu kan tidak sekarang. Masih tahun depan,†kata Eri.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar PoÂlisi Rikwanto mengatakan, ada duÂgaan terjadi kelangkaan elpiji 3 kg di wilayah Jakarta dan seÂkitarnya. Saat ini, polisi tengah mempelajari hal tersebut.
Kami saat ini sedang mengaÂnalisis dan melakukan survei di lapangan terkait dugaan kelangÂkaan tabung gas tersebut,†ujar Rikwanto, Jumat (28/11).
Menurut dia, dalam kasus ini Polda menurunkan penyiÂdik Subdit Sumber Daya Lingkungan (
Sumdaling) Direktorat Reserse Kriminal Khusus (DitreskrimÂsus) Polda Metro Jaya. Mereka akan menelusuri penyebab terjadinya kelangkaan elpiji 3 kg.
Nanti Subdit Sumdaling yang melakukan survei apakah kelangÂkaan ini terjadi karena BBM naik atau karena daya beli berkurang,†tukasnya.
Rikwanto mengatakan, bisa saja kelangkaan tabung elpiji 3 kg ini karena masyarakat yang seÂmula pengguna elpiji 12 kg berÂpindah ke 3 kg atau ada yang seÂngaja menimbun.
Semua ini masih diselidiki. Selain itu, kalau masyarakat ada yang tahu penimbunan baik itu gas, solar atau pun premium silaÂkan dilaporkan karena itu melangÂgar hukum,†ujar dia.
Sebelumnya, Pengurus harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi meÂminta pemerintah tidak menaikÂkan harga elpiji 3 kg saat ini. Alasannya, dampak kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu belum selesai.
Pasca kenaikan BBM, tanpa dinaikkan oleh pemerintah, harÂganya sudah melebihi dari yang ditetapkan pemerintah kareÂna biaya transportasi dan distribusinya mengalami kenaikan. ***