Kemenperin Gandeng Belanda Promosikan Produk Industri IKM

Kamis, 27 November 2014, 09:54 WIB
Kemenperin Gandeng Belanda Promosikan Produk Industri IKM
ilustrasi
rmol news logo Kementerian Perindus­trian (Kemenperin) menggan­deng The Center for the Pro­motion of Imports from Deve­loping Countries Belanda untuk meningkatkan daya saing dan mempromosikan pro­duk industri Indonesia di kawasan Eropa.

Sekretaris Direktorat Jen­deral Kerja Sama Industri Inter­nasional (KII) Kemen­perin Riris Marhadi menga­takan, kerja sama ini sangat penting dan strategis karena bertujuan meningkatkan daya saing sek­tor industri di Indonesia.

Apalagi ini untuk mem­pro­mosikan produk Indonesia ke Uni Eropa secara berke­lan­jut­an,” ujar Riris saat acara Stra­tegic Conference: Pro­gram Kerja Sama dengan Nether­lands di Jakarta, kemarin.

Menurut dia, strategic con­fe­rence bertujuan mendu­kung peningkatan daya saing in­dustri kecil dan menengah (IKM) yang potensial, dalam memasuki pasar internasional yang baru.

Selain itu, kerja sama ini juga bertujuan mengiden­tifi­kasi dan membahas tantangan pada sektor tertentu di dalam ne­geri, yang memungkinkan para pe­mangku kepentingan terkait dapat berkoordinasi lebih baik untuk mendukung daya saing dari IKM tersebut dan akses pasarnya di luar negeri.

Dalam kesempatan terse­but, hadir 6 expert interna­tio­nal dari Belanda yang melipu­ti engi­neering sector, food in­gre­­dient, home decoration and home textile, fisheries and tourism.

Peserta­nya antara lain pelaku IKM dan kementerian terkait seperti Ke­menterian Perindus­trian, Kemen­terian Perdaga­ngan, Kementerian Ke­lautan dan Per­ikanan, Kemen­terian Ko­perasi dan UKM, aso­siasi ser­ta perwa­kilan UKM

Riris mengatakan, ruang ling­kup kerja sama ini meli­puti market intelligent, pem­binaan ekspor, kegiatan pe­ngem­bangan kelembagaan dan pertukaran informasi ten­tang perdagangan dan pem­bangunan kebijakan industri.

Saat ini, kedua lembaga tersebut menyepakati untuk melakukan kerja sama pada bidang engineering/metalwor­king dan food ingredients. Program dilakukan hingga 2016 dan melibatkan 20 pe­rusahaan industri dari sektor food ingredients seperti pro­duk teh, kopi dan olahan buah-buahan dan 17 perusa­haan bidang engineering se­per­ti suku cadang otomotif dan elektronik.  ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA