Direktur Utama Pelni Wimbo Sulistyo Hardjito mengatakan, pihaknya tahun depan akan foÂkus pada peningkatan pelayaÂnan dari total 29 armada yang dimilikinya.
Penambahan armada baru belum ada. Ini tingkatnya peÂnambahan pelayanan. ArmaÂdaÂnya tetap tapi pelayanannya kita tingkatkan,†kata Wimbo.
Kendati begitu, saat ini Pelni akan fokus kepada pengoptiÂmalan armada yang sudah ada dengan penambahan sejumlah rute tujuan baru.
Jalur baru banyak, termasuk dari Merauke kemarin kita tarik KM Kelimutu yang sebelumÂnya hanya ke Ambon ditarik ke MaÂkasar dan terus ke Jawa. Jadi ruas ada, tapi kapal tetap,†ungkapnya.
Pelni saat ini telah mengÂopeÂrasikan 29 kapal di seluruh IndoÂnesia, dengan rincian 3 kapal baÂrang, satu kapal Roro dan 25 kaÂpal penumpang deÂngan jumlah penumpang per tahun berkisar 4,5 hingga 4,6 juta orang.
Sementara untuk merenovasi dan penambahan fasilitas pada KM Kelud, Pelni merogoh koÂcek Rp 8 miliar. Menurut WimÂbo, perbaikan dimaksudÂkan untuk meningkatkan fasiliÂtas bagi pengguna jasa pelayaÂran sekaligus meningkatkan minat masyarakat untuk mengÂguÂnakan jasa pelayaran Pelni.
KM Kelud ini selain perÂbaikÂan fisiknya juga perbaikan laÂyanan. Ke depan Pelni selain meÂngejar keuntungan juga meÂningÂkatkan pelayanan,†katanya.
Perbaikan sarana dan praÂsaÂrana tersebut, ungkap WimÂbo, dilakukan di docking milik PT Pelni di Surabaya. PerÂbaiÂkan dan penambahan fasilitas itu meliputi penambahan ruang
gym, kids playground, renovasi toilet dan restoran-restoran serta alat komunikasi dan navigasi.
Wimbo juga menjamin, Pelni tidak akan menaikkan tarif peÂnumpang. Soal kenaikan tarif pelayaran merupakan weweÂnang pemerintah, karena di daÂlamnya terkait anggaran
public service obligation (PSO).
Tarif akan tetap ditentukan pemerintah, sedangkan kekuÂrangannya akan ditutup melalui PSO. Jadi tarif tidak berubah tapi pelayanannya yang meÂningÂkat. Saat ini auranya adalah aura maritim, maka dari itu peÂlaÂyanan kemaritiman angÂkutan penumpang nasional kita perÂbaiki,†tutur Wimbo. ***