Perolehan laba bersih ini menghasilkan ROE sebesar 10.77 persen. Kenaikan laba bersih tersebut disebabkan adanya kenaikan net interest income sebesar 35 persen.
"Kondisi makro ekonomi yang melambat tidak terlalu berdampak pada kualitas asset. Bank KEB mencatat NPL gross sebesar 0,11 persen per 30 September 2014. Ini membuktikan kualitas asset Bank KEB Hana sangat baik," kata Presdir Bank KEB Hana Lee Jae dalam rilis yang dikirimkan di Jakarta, Jumat (7/11).
Selain itu, lanjut dia, Bank KEB Hana mampu menjaga Capital Adequacy Ratio (CAR) pada level 22.10 persen yang menunjukan Bank KEB Hana termasuk dalam kategori Bank sangat sehat, setelah merger. Bank KEB Hana berhasil mempertahankan posisinya sebagai bank Korea terbesar di Indonesia dari sisi aset dengan total aset sebesar Rp 17.43 triliun, tumbuh 37 persen YoY, pertumbuhan total kredit sebesar 41 persen YoY, menjadi sebesar Rp 12.96 triliun dan pertumbuhan DPK sebesar 10 persen YoY, menjadi Rp 9.42 triliun.
"Berdasarkan kinerja kami hingga akhir Q3, Bank KEB Hana yakin akan terus berkembang di atas pertumbuhan pasar, dengan membuat diversifikasi produk dan layanan yang memfokuskan kepada sektor Bisnis Konsumer di tahun 2015," kata Lee.
Dia juga mengungkapkan, untuk menjadikan Bank KEB Hana sebagai the Best Customer Focused Bank in Indonesia, Bank KEB Hana terus meningkatkan produk dan layanannya melalui 38 jaringan kantor di seluruh Indonesia. Seluruh jaringan kantor menyediakan beragam fasilitas dan layanan perbankan, mulai mesin ATM, MyHana (internet banking), Korean Speaking Customer Services, Fast Transaction (Transaksi perbankan tidak lebih dari 5 menit dengan teknologi scanning system), dan pelayanan penukaran matauang rupiah-won.
[rus]
BERITA TERKAIT: