Direktur LSM Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda memperkirakan, tingkat penjualan di kuartal awal tahun 2014 menurun terutama untuk segmen menengah atas. Para pengembang, lanjut dia, memilih untuk tidak melakukan ekspansi lebih jauh sampai tahun 2015.
"Kondisi Pemilu merupakan kondisi sementara pasar properti," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (15/4).
Meskipun banyak pihak melihat potensi peningkatan yang ada pascapemilu, pasar properti tetap membutuhkan waktu untuk mencapai keseimbangan baru sehingga tidak serta merta langsung meningkat. Selain itu, Bank Indonesia diperkirakan masih akan melakukan tren kenaikan suku bunga acuan BI Rate meskipun lebih berhati-hati sambil melihat respon pasar.
Untuk itu, Ali mengimbau para pengembang sebaiknya dapat mengantisipasi kondisi tren pasar yang ada sambil melihat pergerakan pasar yang mulai bergeser ke segmen pasar menengah.
Sebelumnya, konsultan properti Colliers International meyakini berbagai perusahaan multinasional akan tetap melakukan ekspansi di sektor properti dan tidak terhambat penyelenggaraan Pemilu 2014. Menurut dia, sejumlah indikasi bahwa pemilu tidak menghambat ekspansi properti antara lain telah banyak perusahaan asal negara Jepang yang terkait dengan proyek MRT mencari perkantoran di Jakarta.
[wid]
BERITA TERKAIT: