Pipanisasi Kalija seharusnya dibangun sejak 2006 lalu. Namun sayangnya pihak yang memenangkan lelang yaitu PT Bakrie & Brothers tak juga membangunnya.
Akhirnya Pemerintah melalui Kementerian ESDM dan BPH Migas kemudian meminta PGN untuk mengakuisisi proyek itu. Sekaligus, juga meminta PGN untuk membangun jaringan distribusi Jawa Tengah.
Pembangunan pipa transmisi Kalija I dilaksanakan oleh PT Kalimantan Jawa Gas (PT KJG), di mana 80 persen atau mayoritas sahamnya dimiliki PGN.
Proyek ini ditargetkan selesai kuartal ketiga 2015 dan bisa menyalurkan gas di kuartal empat 2015. Sementara proyek pipa transmisi Kalija tahap II akan dibangun selanjutnya.
Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, pembangunan jaringan pipa transmisi Kalija harus segera dilanjutkan dengan pembangunan jaringan pipa distribusi di berbagai wilayah Jawa Tengah. “Ketersediaan energi murah seperti gas bumi akan mendorong masuknya investasi dan investor ke berbagai sektor industri.
Hal itu tentunya akan sangat positif bagi penciptaan lapangan kerja di Jawa Tengah,†kata Jero Wacik di sela acara ground breaking pembangunan proyek tersebut di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (14/3).
Jero menegaskan, pembangunan infrastruktur gas terintegrasi di Jawa Tengah perlu dipercepat mengingat wilayah ini belum mendapat aliran gas secara maksimal. Dengan adanya infrastruktur dan pasokan gas bumi sektor industri dan ekonomi Jawa Tengah akan tumbuh lebih cepat dengan tingkat daya saing yang semakin meningkat.
Kepala BPH Migas Andi Noorsaman Sommeng menyatakan pentingnya pembangunan jaringan distribusi gas di Jawa Tengah. “ PGN perlu menyiapkan pengembangan jaringan pipa distribusi gas bumi dalam rangka percepatan pemanfaatan gas bumi domestik kepada masyarakat,†tukasnya. ***