Kunjungan Basuri tersebut dalam rangka menjalin kerja sama dengan BATAN guna pembangunan pabrik perintis (pilotlant) pengolahan monasit dari sisa bahan olahan timah PT. Timah Persero, Tbk.
"Kami (BATAN) yang menyarankan untuk mengambil logam tanah jarang itu dari PT. Timah," ujar peneliti BATAN, Erni Rifanria.
Erni menambahkan, rencana kerja sama ini tidak menutup kemungkinan dikembangkan ke skala industri mengingat dalam catatan Kementerian ESDM potensi monasit logam tanah jarang di daerah Belitung Timur diperkirakan mencampai 1,5 miliar ton.
"Ini terus dikembangkan, dan dioperasikan, kalau sudah ike, produk yang kita rekomendasikan akan sampai dijadikan industri," pungkasnya.
Diketahui, monasit merupakan sisa olahan penambangan timah. Di dalam monasit terkandung Uranium, Thorium, dan Rare Mineral Eart atau Logam Tanah Jarang (LTJ).
LTJ sendiri logam unik yang lazim digunakan di industri otomotif, elektronik, telekomunikasi dan persenjataan. Keunikan LTJ terletak pada kemampuannya menghasilkan senyawa baru, ketika digabung dengan unsur lain.
[wid]
BERITA TERKAIT: