Untuk mewujudkan keseriusan dalam membangun infrastruktur gas, Pertamina akan mengalokasikan anggaran 11 miliar dolar AS atau Rp 125 triliun untuk tahun anggaran 2014-2018.
Direktur Utama Karen Agustiawan menyatakan, seluruh pengerjaan proyek infrastruktur gas itu akan bisa dituntaskan selama lima tahun ke depan.
Sementara itu, Direktur Gas PT Pertamina (Persero) Hari Karyuliarto mengatakan pihaknya siap mengikuti tender pengembangan infrastruktur pipa gas yang akan dilakukan pemerintah.
“Tahun 2014, anggaran investasi Direktorat Gas Pertamina sekitar 1 miliar dolar AS, jadi kami akan mengalokasikan sekitar 30% dari situ untuk membangun pipa gas baru,†katanya.
Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Prof.Dr Tumiran menyatakan, kalau BUMN menggenjot dana investasi tentu sangat bagus, karena mereka tentu ingin besar. “DEN tentu akan terus mendorong investasi pada infrastruktur gas,†tegasnya. Bagi Pertamina menyediakan anggaran sebesar Rp 125 triliun untuk infrastruktur gas itu tidak terlalu sulit.
Wakil Direktur Reforminer Komaidi Notonegoro mengumpamakan keuntungan Pertamina pada 2014 diproyeksikan lebih dari Rp 40 triliun. Bila dari keuntungan tersebut Rp 25 Triliun untuk pembangunan infrastruktur masih cukup rasional.
Menurut dia, alokasi dana gas Pertamina itu perlu mendapat dukungan dari pemerintah, dalam bentuk pengurangan setoran dividen. “Selama ini setoran pajak Pertamina sudah cukup banyak. Kalau setoran dividen dikurangi untuk membangun infrastruktur gas, tentu banyak keuntungan yang akan bisa dinikmati oleh negara. Pertama Pertamina semakin besar, dan ke depan penerimaan negara dari Pertamina dalam bentuk pajak juga akan besar,†tambahnya.
Untuk membangun infrastruktur gas sebesar Rp 125 triliun dalam waktu lima tahun, Pertamina bisa menggunakan dana internal, kalau pengurangan dividen itu bisa dilakukan. ***