Kekurangan lainnya, lanjut Umar, terkait soal infrastruktur, khususnya jalan dan listrik belum memadai. Di beberapa daerah terlebih lagi setelah musim hujan ini, infrastruktur jalan semakin memburuk.
Soal perizinan juga masih menjadi bagian dari kekurangan yang harus segera diperbaiki pemerintah. Perizinan investasi masih belum memuaskan. Padahal kedua kekurangan tersebut menghambat derasnya laju investasi asing ke dalam negeri.
Karena itu, dia meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan beberapa terobosan di sisa masa pemerintahannya. Terobosan tersebut antara lain membuka kesempatan kerja produktif untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan.
Sementara terobosan di bidang infrastruktur dengan memperbaiki dan mempercepat infrastuktur jalan yang dibutuhkan seperti Jalan Tol Trans Sumatera, pelabuhan dan pembangunan jaringan jalan kereta yang dapat mempercepat distribusi barang dari berbagai wilayah di Indonesia.
Kendati begitu, Umar mengaku pertumbuhan ekonomi Indonesia secara makro selama 10 tahun terakhir ini terus mengalami peningkatan. Pendapatan per kapita yang pada tahun 2004 hanya mencapai 2.000 dolar AS, saat ini mengalami peningkatan dua kali lipat menjadi 4.000 dolar AS. Apalagi prediksi tahun ini, pertumbuhan ekonomi akan di atas 6 persen.
Hal senada disampaikan pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia Berly Marwardaya. Menurutnya, kinerja tim ekonomi pemerintah sudah bisa dikatakan cukup berhasil. Kendati begitu, dia berharap di sisa waktu yang ada sekarang kinerjanya bisa lebih bagus lagi.
â€Kinerja sektor perekonomian kita cukup, meskipun harus ada upaya-upaya stategis dan terobosan dari pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen tahun ini. Apalagi tahun 2014 adalah tahun politik,†katanya.
Berly mengatakan, salah satu fenomena penting di era pemerintahan sekarang yakni meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah yang lebih dari lima juta jiwa. Sementara dari segi demografi usia mereka berkisar antara 35 hingga 40 tahun. ***