Kue Keranjang Ny. Liem dan Semangat Mempertahankan Tradisi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Senin, 27 Januari 2014, 17:52 WIB
Kue Keranjang Ny. Liem dan Semangat Mempertahankan Tradisi
rmol news logo Tahun Baru China atau Imlek selalu indentik dengan salah satu makanan khasnya, yakni Kue Keranjang yang biasa disebut Nian Gao, atau dalam dialek Hokkian, Tii Kwee. Disebut Kue Keranjang karena wadah cetak kue ini berbentuk keranjang bulat kecil terbuat dari anyaman daun.

Kue Keranjang yang berwarna kecoklatan ini terbuat dari tepung ketan dan gula, serta mempunyai tekstur yang kenyal dan lengket. Semakin disimpan lama semakin padat dan keras. Kue keranjang ini pada awal mulanya dipergunakan sebagai sesaji pada upacara sembahyang leluhur, biasanya enam hari menjelang tahun baru Imlek (Jie Sie Siang Ang), dan puncaknya pada malam menjelang tahun baru Imlek.

Kue keranjang Imlek diproduksi di banyak kota, baik yang diproduksi secara massal maupun rumahan skala kecil, namun hanya beberapa merek yang cukup dikenal dan digemari banyak orang. Salah satu Kue Keranjang yang terkenal adalah produksi keluarga Ny. Liem asal Kota Tangerang, Banten, yang sudah dijalani oleh tiga generasi lebih dari 50 tahun yang lalu.

"Resep ini dari nenek dan orang tua lebih dari 50 tahun yang lalu dan kami setiap tahun selalu membuat kue keranjang pada saat Imlek," jelas Jenny Va Fitria generasi ketiga keluarga Ny. Liem.

Menurut Jenny, dari waktu ke waktu orang yang memproduksi kue keranjang semakin langka. Hanya beberapa keturunan dari berbagai daerah yang menjadikan usaha Kue Keranjang sebagai usaha industri makanan massal untuk Imlek.

"Aku tahunya sejak kecil, 30 tahun yang lalu, ketika orang tuaku bikin kue ini dan menjualnya untuk orang-orang terdekat,  yang lama-lama meluas hingga ke pasar-pasar tradisional hingga ke supermarket di ibu kota," ujar Jenny Va Fitria.

Dahulu, lanjut Jenny Va, usaha mereka belum menggunakan merek. Namun sejak dikelola Jenny, kue keranjang ini menggunakan brand dengan nama Ny. Liem, nama orang tuanya sendiri. Dan pembuatan kue selalu bertambah setiap tahun antara 5 hingga 10 ton yang pemasarannya dibantu oleh keluarga Jenny.

"Menurut aku kue keranjang selain sebagai tradisi yang turun temurun, juga dipercaya dapat membawa keberuntungan, rezeki yang turun temurun, dan juga mempererat hubungan keluarga serta budaya," ujar dara cantik yang pernah jadi model iklan ini.

Mengenai perayaan tahun baru Imlek, Jenny merasa bahagia karena sejak reformasi tahun 1999 budaya keturunan China di Indonesia sudah merdeka diekspresikan. Kebudayaan itu hidup di tengah masyarakat Indonesia yang berpegang pada asas Bhineka Tunggal Ika.

"Aku ingin memperkenalkan budaya dan tradisi, salah satunya melalui kue keranjang ini," ungkap gadis yang juga punya keahlian merangkai bunga ini. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA