Perayaan ini diadakan di tiga kota besar, yakni Medan, Sumatera Utara; Surabaya, Jawa Timur, dan Jakarta, sebagai bentuk apresiasi atas kepercayaan serta loyalitas nasabah, khususnya di segmen High Net-Worth Individuals (HNWI).
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menyampaikan bahwa momen Imlek menjadi kesempatan istimewa bagi perseroan untuk mempererat hubungan dengan nasabah utama.
“Kami ingin menghadirkan pengalaman yang berkesan dan penuh makna bagi nasabah. Perayaan ini juga menjadi bentuk penghormatan terhadap budaya serta dukungan kami bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Darmawan dalam keterangan tertulis, Selasa 11 Februari 2025.
Mengusung tema "Peranakan Culture", rangkaian acara ini menampilkan berbagai pertunjukan budaya khas Tionghoa. Barongsai, musik Guzheng bertajuk Echoes of Harmony, Face Changing (Biàn Li?n), hingga Lighted 1000 Hands Dancers menjadi bagian dari perayaan.
Selain itu, tradisi Yu Sheng atau Prosperity Toss turut dilakukan sebagai simbol doa bagi keberuntungan dan kesuksesan di tahun Ular Kayu.
Darmawan menjelaskan, di tengah transformasi digital, Bank Mandiri terus meningkatkan kualitas layanan dengan menghadirkan solusi finansial berbasis teknologi.
“Kami terus mendorong inovasi digital agar dapat menghadirkan solusi keuangan yang lebih cepat, mudah, dan terintegrasi,” kata Darmawan.
Hasilnya, hingga akhir tahun 2024, jumlah pengguna super app Livin’ by Mandiri telah menembus 29,3 juta dengan frekuensi transaksi mencapai 3,9 miliar transaksi atau tumbuh 38 persen secara year on year (YoY).
Melalui kombinasi jaringan layanan dan inovasi digital yang terus kami kembangkan, kata Darmawan, Bank Mandiri berupaya menciptakan solusi finansial yang semakin terintegrasi dan adaptif.
"Untuk itu, kepercayaan nasabah menjadi prioritas utama kami, dan ke depan Bank Mandiri akan terus menghadirkan layanan yang relevan dengan kebutuhan bisnis serta dinamika ekonomi, sekaligus mendukung akselerasi pertumbuhan nasional," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: