Penduduk Ingin Dibom Jika Tambang Newmont Ditutup

Senin, 23 Desember 2013, 08:42 WIB
Penduduk Ingin Dibom Jika Tambang Newmont Ditutup
PT Newmont Nusa Tenggara (NNT)
rmol news logo PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) terletak di sebelah barat daya Pulau Sumbawa, Keca­matan Jereweh dan Sekong­kang, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Perusahaan asal Ame­rika Serikat (AS) ini mene­mukan cebakan tembaga porfiri yang kemudian diberi nama Tambang Batu Hijau.

Tidak mudah untuk menca­pai ke sana. Dari Jakarta diper­lukan waktu hampir setengah hari untuk sampai ke daerah per­tambangan Newmont. Pa­sal­nya, akses untuk ke sana ma­sih belum memadai. Ma­sya­rakat harus menggunakan kapal Feri, itupun hanya ada pagi dan sore.

Rakyat Merdeka yang berke­sempatan mengunjungi per­tam­bangan itu secara langsung memerlukan waktu hampir 11 jam untuk sampai ke lokasi. Dari Jakarta sekitar pukul 06.30 WIB, pesawat yang ditumpangi mendarat di Bandara Inter­na­tional Lombok, Praya, pukul 09.30 WITA.

Dari Praya, diperlukan waktu 2 jam guna melakukan perja­lanan lagi menuju ke Pelabuhan Kayangan. Di Pelabuhan Ka­yangan juga menunggu boat yang baru datang pukul 15.30 WITA. Boat ini sebenarnya milik Newmont, tapi bisa digu­nakan juga oleh masyarakat umum yang ingin berkunjung ke tambang. Pelayaran dari Pelabuhan Kayangan menuju Pelabuhan Benete memerlukan waktu satu setengah jam.

Sampai di Pelabuhan Benete, pihak Newmont memberikan kartu khusus untuk masuk ke daerah pertambangan. Sebenar­nya perjalanan belum selesai, karena dari Benete masih me­merlukan waktu setengah jam lagi untuk masuk ke daerah per­tambangan pusat di Se­kongkang.

Di daerah itu terdapat tam­bang terbuka atau open pit yang merupakan lubang berbentuk mangkuk, berdiameter sekitar 500 meter dengan kedalaman 200 meter lebih. Lubang itu dijadikan tempat dimana ore (bijih batuan) berada, yang jika diolah akhirnya menghasilkan kon­sentrat.

Selain menjelajah daerah perrtambangan, Rakyat Mer­deka juga mengunjungi daerah lingkar tambang Newmont. Daerah ini merupakan kawasan di sekitar tambang yang sangat merasakan dampak baik secara ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan dan sebagainya.

Di Newmont, daerah lingkar tam­bangnya antara lain Desa Tongo, Desa Maluk, Desa Ai’ Kang­­kung dan’Desa Sekongkang.

Desa yang dising­gahi adalah Desa Tongo. Desa yang pintu masuknya berse­belahan de­ngan pintu keluar Newmont ini terlihat seder­hana. Masih mu­dah ditemukan sapi warga yang berkeliaran bebas di jalan.

Ibrahim, salah satu warga yang ditemui mengaku kehidu­pannya berubah sejak New­mont datang ke desanya. Dari segi eko­nomi, kondisi keluar­ga­nya te­rangkat. Makanya dia tidak se­tuju dengan larangan ek­spor kon­sentrat dari peme­rintah pu­sat. “Kalau New­mont tutup le­bih baik pemerintah bom saja de­sa kami ini,” ujar­nya berapi-api.

Sama halnya dengan warga Desa Maluk. Para warganya sebagian mengaku risau ketika mendengar Newmont bisa tutup jika Undang-Undang Mi­nerba tetap diberlakukan.  ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA