"Kepentingan Indonesia ini harus terus ditingkatkan terlebih ketika tekanan permintaan global menurun yang disertai aliran modal keluar," kata Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan, Firmanzah, dikutip dari
setkab.go.id, Senin pagi (16/9).
Menurut dia, pertumbuhan perdagangan Indonesia-APEC mencapai 18 persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan perdagangan Indonesia-Dunia yang hanya di kisaran 16 persen sepanjang 2007-2011.
Delapan negara anggota APEC merupakan negara tujuan investasi yang dalam beberapa waktu ini terus diminati para investor global (China, Korea Selatan, Thailand, Peru, Malaysia, Chile, Rusia, dan Indonesia). Selain itu, di antara negara anggota APEC, terdapat enam negara yang merupakan mitra strategis Indonesia untuk sektor ekonomi dan perdagangan (Amerika Serikat, China, Rusia, Australia, Korea Selatan, Jepang, dan Vietnam), dan enam negara di antara anggota APEC merupakan investor terbesar di Indonesia dalam satu dekade terakhir (Amerika Serikat, China, Rusia, Australia, Korea Selatan, Jepang).
Sepanjang 7-8 Oktober mendatang, untuk kedua kalinya KTT APEC diselenggarakan di Indonesia setelah sebelumnya di Bogor pada 1994. KTT APEC 2013 ini direncanakan dihadiri para pemimpin negara anggota, termasuk Presiden Amerika Serikat Barrack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin, 6.000 delegasi pemimpin ekonomi, 1.200 pemimpin bisnis dunia, 3.000 wartawan dari dalam maupun luar negeri serta ribuan tamu dari organisasi internasional, perwakilan asing, dan akademisi.
KTT APEC tahun 2013 mengusung tema "Resilient Asia Pacific, Engine of Global Growth" dengan tiga prioritas: Pertama, attaining the Bogor Goals) yakni memfokuskan pada pencapaian Bogor Goals, yaitu perluasan perdagangan dan investasi, serta reformasi struktural.
Kedua, sustainable Growth with Equity, memfokuskan pada daya saing global sektor UKM, financial inclusion, ketahanan pangan dan kesehatan.
Ketiga, promoting connectivity, memfokuskan pada isu konektivitas fisik (termasuk pengembangan dan investasi infrastruktur dan konektifitas kelautan atau blue economy), konektivitas institusional dan konektivitas people-to-people.
[ald]
BERITA TERKAIT: