Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Rusman Heriawan mengatakan, Indonesia tidak perlu impor beras lagi.
“Masih diwacanakan, mudah-mudahan tidak perlu direalisasikan. Soalnya kita bisa pertahankan paling tidak produksi itu sudah prestasi. Sebab, tahun 2012 memang cukup tinggi produksinya,†kata Rusman di Jakarta, kemarin.
Bekas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) itu mengatakan, saat ini pihaknya fokus untuk mempertahankan produksi dan berharap dapat mempertahankan produksi beras tahun ini.
Menurut Rusman, untuk mempertahankan produksi beras yang dicapai 2012, butuh perjuangan ekstra.
“Karena kita tidak hanya fokus naik turunnya, tapi bagaimana menjaga produksinya karena terlalu tinggi,†jelasnya.
Alasan lain tidak perlu impor beras, kata Rusman, karena pada saat ini adalah musim kemarau basah. Pada musim ini, pihaknya menganjurkan petani untuk menanam padi.
“Mungkin saat ini memang bukan waktunya menanam padi. Tapi kampanye kita ke daerah adalah silakan menanam padi karena kita masih punya hujan, kemaraunya masih basah,†jelasnya.
Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, pengadaan beras impor masih diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional di akhir tahun.
Berdasarkan perhitungan Bulog, impor beras di akhir tahun bisa mencapai 600 ribu ton.
“Impor diperlukan apabila peningkatan padi kurang dari satu persen dan ada tambahan penyaluran raskin sebanyak tiga kali,†papar Sutarto. [Harian Rakyat Merdeka]