Saat mempresentasikan hasil diÂsertasinya di Fakultas KeÂdokteran Gigi (FKG) UI, EnÂdang mengeÂmuÂkakan bahwa SIK meÂrupakan saÂlah satu baÂhan resÂtorasi yang baÂnyak diguÂnakan dokter gigi saat ini kaÂrena punya beberapa keunggulan.
Pertama, preparasinya dapat minimal. Kedua, punya ikatan dengan jaringan gigi secara khemis. Ketiga, melepas fluor dalam jangka panjang. KeÂemÂpat, estetis, biokompatibel, dan daÂya larut rendah. Kelima, tranÂslusen, dan bersifat anti bakteri.
SIK terdiri atas bubuk dan cairan. Bubuk terdiri atas kaca kalÂsium fluoroaluminosilikat yang larut asam, dan cairannya meruÂpakan larutan asam poÂliakrilik.
Reaksi pengerasan dimulai ketika bubuk kaca fluoÂroaÂluÂminosilikat dan larutan asam poliakrilik dicampur, kemudian menghasilkan reaksi asam basa, dimana bubuk kaca fluoroaÂluminosilikat sebagai basanya. Secara fisik, katanya, ikatan bahan ini dengan jaringan gigi dapat ditambah untuk memÂberÂsihkan kavitas dari pelikel dan deÂbris. Jika keadaan kavitas bersih dan halus maka dapat menambah ikatan semen ioÂnomer kaca.
Jika digunakan untuk meÂnambal gigi, Endang mengeÂmukakan beberapa keungÂguÂlannya. Pertama, sudah umum diÂgunakan karena sifatnya dapat melepas fluor yang sangat berÂperan sebagai antikaries. Menurut dia, risiko kemungÂkinan untuk terjadinya karies sekunder di bawah tambalan jauh lebih kecil dibanding mengÂgunakan bahan tambal lain.
Kedua, biokompatibilitas baÂhan ini terhadap jaringan sangat baik, sehingga tidak meÂnimbÂulÂkan reaksi meruÂgikan tubuh. KeÂtiga, material ini melekat baÂik ke struktur gigi karena meÂkaÂÂnisÂme perlÂeÂkatannya secaÂra kimia. Ada pertukaran ion anÂtaÂra tamÂbalan dan gigi. SeÂbabÂnya, gigi tiÂdak perlu diasah terlalu baÂnyak seperti halnya bila menggunakan bahan tamÂbal lain. Pengasahan perlu dilaÂkukan untuk menÂdaÂpatkan benÂtuk kavitas yang dapat memeÂgang bahan tambal.
Selain punya keunggulan, lanjutnya, SIK juga memiliki beberapa kelemahan. Pertama, kekuatannya lebih rendah bila dibandingkan bahan tambal lain, sehingga tidak disarankan untuk digunakan pada gigi yang meÂnerima beban kunyah besar, seperti gigi geraham.
Kedua, warna tambalan ini lebih terlihat, sehingga dapat dibedakan secara jelas antara tambalan dan permukaan gigi asli. Ketiga, tambalan glass ionomer cement lebih mudah aus dibanding tambalan lain.
Keunggulan material semen ionomer kaca dibandingkan resÂtoratif lain adalah dapat berÂkaitan secara kimia dengan strukÂtur gigi, dan cepat meÂngeÂras tanpa disertai pengerutan dan peningkatan suhu. [RM]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: