Berita

Unggahan foto di akun @Sufmi_Dasco/Repro

Politik

Terungkap Isi Keputusan Penting yang Diteken Prabowo di Hadapan Dasco

JUMAT, 23 MEI 2025 | 17:47 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Unggahan foto yang memperlihatkan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, dan Sekretaris Kabinet Letkol Teddy mendampingi Presiden Prabowo Subianto menandatangani sejumlah surat menuai perhatian publik.

Momen tersebut langsung dikaitkan dengan isu perombakan Kabinet Merah Putih yang kembali mencuat dalam beberapa waktu terakhir. 

Dalam keterangan foto Dasco menyebut telah menemani Prabowo menandatangani surat keputusan penting yang berdampak besar bagi masa depan bangsa. 


"Bersama Mensesneg @prasetyo_hadi28 dan Seskab @tedsky.89 mendampingi Presiden Prabowo menandatangani beberapa keputusan untuk kepentingan bangsa dan negara ke depan," tulis Dasco. 

Saat dimintai keterangan terkait unggahan tersebut, Mensesneg Prasetyo Hadi mengatakan bahwa keputussan yang diteken Prabowo berkaitan dengan penguatan pengamanan nasional dan penataan struktur di Kementerian Keuangan untuk meningkatkan penerimaan negara.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah penunjukan pejabat Eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Baru-baru ini Prabowo menunjuk Bimo Wijayanto sebagai Dirjen Pajak dan Letnan Jenderal TNI Djaka Budi Utama untuk menduduki posisi Dirjen Bea Cukai.

“Yang tadi ya, tentang apa namanya, pengamanan tadi salah satu. Kemudian tentang penunjukan Eselon I di Kemenkeu. Ini kan menjadi penting bagi bangsa dan negara,” ujar Prasetyo kepada awak media di Kompleks Istana Merdeka, Jakarta pada Jumat, 23 Mei 2025. 

Menurut Prasetyo, langkah untuk merombak struktur pejabat di Kemenkeu merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mengejar peningkatan penerimaan negara, terutama dari sektor pajak dan bea cukai.

“Kita merasa bahwa setelah kita pelajari, itu banyak sekali hal-hal yang memang harus kita benahi. Dan itu menjadi concern pemerintah, concern  Bapak Presiden (Prabowo Subianto), concern Ibu Menteri Keuangan beserta dengan seluruh jajaran,” jelasnya.

Prasetyo juga menegaskan pentingnya efisiensi dan penataan anggaran yang lebih baik ke depan, serta perlunya reformasi sistem perpajakan nasional. Indonesia saat ini tercatat memiliki rasio pajak (tax ratio) yang rendah jika dibandingkan negara tetangga.

“Kita itu rata-rata di kisaran 9,8 sampai 10, lebih sedikit, 10 persen ya tax ratio kita. Sementara beberapa negara tetangga kita itu sudah di atas 14, 17, 18 persen,” terang Prasetyo.

Meski demikian, ia menepis anggapan bahwa peningkatan rasio pajak akan dibarengi dengan kenaikan tarif pajak.

“Kadang-kadang kan ini salah tafsir, naiknya tax ratio pajak itu bukan berarti mau menaikan nilai pajak saudara-saudara, enggak. Tapi sistem harus kita benahi,” tegasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya