Berita

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu/Net

Dunia

Mantan Kepala Mata-mata Israel Ungkap Perintah Rahasia Netanyahu

SABTU, 07 DESEMBER 2024 | 08:12 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Mantan kepala badan intelijen Israel, Yoram Cohen, baru-baru ini membuat pernyataan yang cukup mengejutkan tentang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Berbicara kepada radio Kan Reshet Bet, mantan kepala Shin Bet tahun 2011 dan 2016 itu mengatakan bahwa Netanyahu pernah meminta dinas keamanan dalam negeri negara itu untuk memata-matai panglima tertinggi IDF dan direktur Mossad.

"Perdana menteri meminta saya beberapa hal... dan banyak hal, yang saya katakan kepadanya, 'Saya tidak diizinkan melakukan itu'," kata Cohen, seperti dikutip dari RT, Sabtu 7 Desember 2024.

"Itu adalah peristiwa penting, langkah keamanan penting yang telah dipersiapkan Israel. Perdana menteri khawatir, sejauh yang saya ketahui, bahwa masalah ini, karena butuh waktu berbulan-bulan untuk diorganisir, akan bocor dan menyebar ke tempat yang tidak seharusnya dan menyebabkan kerusakan," katanya.

"Perdana Menteri meminta saya untuk menggunakan perangkat saya, yaitu siapa pun yang mengetahui operasi ini akan diawasi oleh Shin Bet, dan jika seseorang membocorkannya kepada orang lain, maka kami akan mengetahuinya dan menanganinya," lanjut Cohen.

Menurut Times of Israel, pernyataan Cohen merujuk pada insiden tahun 2011 di mana Netanyahu ingin melacak kepala Pasukan Pertahanan Israel (IDF) saat itu, Benny Gantz, dan Tamir Pardo, kepala dinas intelijen asing Mossad saat itu. Keduanya mengetahui rencana rahasia untuk menyerang program nuklir Iran.

Pernyataan Cohen tampaknya menguatkan laporan tahun 2018 oleh 'Uvda', program TV investigasi yang ditayangkan di Channel 12, yang pertama kali mengungkap adanya permintaan mata-mata. 

Menurut 'Uvda', Cohen mengatakan kepada Netanyahu bahwa Shin Bet tidak seharusnya menggunakan "tindakan drastis seperti itu" terhadap IDF dan Mossad.

Mantan kepala mata-mata itu juga mengklaim bahwa orang-orang yang dekat dengan Netanyahu secara aktif menyebarkan narasi media yang menyatakan bahwa kegagalan menghadapi serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 sepenuhnya merupakan kesalahan militer.

Netanyahu menanggapi dengan menuduh Cohen terlibat dalam kampanye politik dan mencoba mengarang skandal rekayasa lainnya.

“Perdana Menteri bertindak untuk melindungi rahasia negara yang vital, mengikuti rekomendasi hukum, bertindak sesuai hukum, dan tidak melanggar hak siapa pun,” kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

Gantz juga menanggapi wawancara Cohen dengan mengatakan bahwa dia tidak terkejut dengan tindakan Netanyahu karena perdana menteri tersebut selalu memiliki “sikap beracun dan mencurigakan.”

“Bahkan ketika saya datang kepadanya dengan rencana operasional yang matang, dia selalu curiga, selalu diberi pengarahan, selalu mencoba mencari tahu apakah ada sesuatu yang disembunyikan darinya,” kata mantan jenderal yang sekarang menjadi pemimpin Partai Persatuan Nasional itu.

Netanyahu telah menjadi perdana menteri Israel yang paling lama menjabat, menjabat dari 2009 hingga Juni 2021 dan sejak Desember 2022.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Buntut Pungli ke WN China, Menteri Imipas Copot Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:25

Aero India 2025 Siap Digelar, Ajang Unjuk Prestasi Dirgantara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:17

Heboh Rupiah Rp8.100 per Dolar AS, BI Buka Suara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:13

Asas Dominus Litis, Hati-hati Bisa Disalahgunakan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:35

Harga CPO Menguat Nyaris 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:18

Pramono: Saya Penganut Monogami Tulen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:10

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Vihara Amurva Bhumi Menang Kasasi, Menhut: Kado Terbaik Imlek dari Negara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:45

Komisi VI Sepakati RUU BUMN Dibawa ke Paripurna

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:11

Eddy Soeparno Gandeng FPCI Dukung Diplomasi Iklim Presiden Prabowo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 16:40

Selengkapnya