Berita

Arief Poyuono/Net

Politik

Arief Poyuono Ingatkan Jokowi Dan Luhut: Kekuasaan Ada Batasnya, Jangan Mengancam

RABU, 14 JULI 2021 | 15:37 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Politisi Partai Gerindra Arief Poyuono mengingatkan Presiden Joko Widodo dan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan soal pesan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono kalau kekuasaan ada batasnya, dan kekuasaan digunakan bukan untuk mengancam.

"Saya setuju ucapan SBY bahwa saat ini Luhut Pandjaitan Dan Jokowi sedang menjadi penguasa Indonesia. Dan kekuasaan bukan untuk mengancam, membungkam suara kritik dari masyarakat, apalagi sampai menggunakan kekuasaan untuk menjerat para barisan masyarakat yang kritis," kata Arief dalam keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (14/7).

Jangan sampai, kata Arief, setelah lengser dan kekuasaan habis Joko Widodo dan Luhut Binsar Pandjaitan dihakimi oleh penguasa yang baru lantaran dulu pernah diancam-ancam.

Disisi lain, Arief juga menyoroti kritik yang dilancarkan oleh Demokrat kepada pemerintah akhir-akhir ini. Ketua Umum FSP BUMN Bersatu itu berharap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berserta jajarannya di Demokrat agar menghadirkan solusi dalam setiap penyampaian kritik ke pemerintah berkenaan dengan penanganan Covid-19.

Arief mengatakan, dirinya setuju bila kritik tidak boleh dibungkam serta pengkritiknya tak boleh mendapatkan ancaman. Namun, menurutnya kritikan tersebut harus berdasarkan fakta dan bisa hadirkan solusi.

"Semua kritik harus dengan tujuan untuk kebaikan masyarakat. Ini penting agar tidak saling timbul  kebencian dimasyarakat yang mengikuti kritik-kritik pada pemerintahan Jokowi," tandas Arief.

Memang saat ini, Arief mengakui kalau pemerintahan Jokowi kedodoran dalam mengahadapi pandemi Covid-19. Namun ia mengklaim bukan berarti pemerintahan tak melakukan apa-apa.

"Gimana enggak panik dimana penanganan penanggulangan masyarakat yang terkena covid banyak yang tidak terlayani dengan baik, rumah sakit penuh, oksigen kurang dan tidak tersedia," tuturnya.

Belum lagi, kata Arief soal kemungkinan PPKM Darurat diperpanjang 6 minggu. Menurutnya, hal itu bukan tidak mungkin berpotensi merusak perekonomian.

"Sudah sekarang saatnya kita bahu membahu, berbuat apa yang kita bisa untuk meyelamatkan bangsa dan negara," demikian  Arief Poyuono.


Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya