Berita

Bentrokan terbaru pada Jumat 21 Mei 2021 ketika polisi menghalau warga yang akan merayakan gencatan senjata di komplek Masjid Al Aqsa/Net

Dunia

Pemimpin Hamas: Palestina Berhasil Pukul Mundur Dan Tinggalkan Efek Menyakitkan Buat Masa Depan Israel

SABTU, 22 MEI 2021 | 07:34 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasca kesepakatan gencatan senjata yang dilakukan antara Hamas dan Israel, kepala gerakan perlawanan Palestina, Ismail Haniyeh, mengatakan gerakannya dan kelompok perlawanan lainnya di Gaza telah memukul mundur Israel dengan keras yang akan meninggalkan efek menyakitkan pada negara itu dan masa depannya.

Hal itu disampaikan Ismail Haniyeh dalam pidatonya yang disiarkan di televisi pada Jumat (21/5) waktu setempat.

"Kelompok perlawanan berdiri bersatu dan memukul musuh (Israel) dengan serangan keras yang akan meninggalkan efek yang dalam pada entitas (Israel), masyarakatnya, lembaga keamanan dan militernya, juga masa depannya di tanah yang diberkati ini (Palestina)," kata Haniyeh, seperti dikutip dari Anadolu Agency.


Haniyeh mengatakan Gaza membela Masjid Al-Aqsa dan lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduki di mana keluarga diancam dengan perintah penggusuran.

"Perlawanan ini untuk kebebasan Palestina dan tahanan (Palestina) dan kembalinya (pengungsi Palestina)," tambah Haniyeh.

Ia mengatakan pihaknya akan membangun kembali apa yang dihancurkan oleh pendudukan Israel dan memulihkan kemampuan mereka. "Kami tidak akan meninggalkan kewajiban dan tugas kami kepada keluarga para martir, yang terluka dan mereka yang rumahnya hancur," katanya.

Haniyeh mengucapkan terima kasih kepada penengah Mesir, Qatar dan PBB atas dukungan mereka, dan berterima kasih kepada "Republik Islam Iran, yang belum menyerah dalam memberikan perlawanan dengan uang, senjata dan teknologi."

Iran pada hari Jumat menampilkan drone tempur buatan Iran yang dikatakan memiliki jangkauan 2.000 km, menamakannya 'Gaza'.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa hingga Jumat, korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza yang terkepung telah meningkat menjadi 243, termasuk 66 anak-anak dan 39 wanita.

"Sedikitnya 1.910 orang terluka," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Israel dan Hamas saling serang di Jalur Gaza sejak 10 Mei, meninggalkan jejak kehancuran besar-besaran di wilayah itu.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya