Berita

Sampaikan keterangan pers usai audiensi/Net

Nusantara

Eddi Widiono Dukung VBL Wujudkan Koridor Listrik NTT-Jawa

SABTU, 26 SEPTEMBER 2020 | 09:34 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia (PJCI) mengadakan audensi dengan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor B. Laiskodat, Jumat (25/9).

Pertemuan untuk mendukung terwujudnya inisiatif PLTS Sumba 20.000 MW dan kabel bawah laut yang akan menghubungkan Provinsi NTT sebagai pusat pembangkitan energi surya dengan Pulau Jawa dan Bali sebagai pusat beban di Indonesia.

PJCI menyambut baik keinginan Gubernur Viktor B. Laiskodat untuk menjadikan NTT, khususnya Pulau Sumba, sebagai pusat pembangkitan energi surya.

Sebagai asosiasi yang telah lama bergerak di bidang energi terbarukan dan jaringan cerdas, PJCI juga melihat potensi Pulau Sumba sebagai produsen energi surya.

"Untuk Pulau Sumba, atau Provinsi NTT umumnya, PLTS mampu beroperasi sepanjang 5 hingga 6 jam sehari. Sebagai perbandingan, di DKI Jakarta operasional optimal PLTS sehari berkisar antara 3-4 jam," demikian disampaikan pendiri sekaligus Ketua Pembina PJCI, Eddie Widiono, Sabtu (26/9).

"Kami sendiri secara internal telah mendeklarasikan inisiatif ini dengan nama Sumba untuk Indonesia, dimana dampak yang diberikan, baik dampak secara ketenagalistrikan, ekonomi, maupun pengembangan industri terkait, akan sangat besar apabila inisiatif ini dijalankan dengan baik," lanjutnya.

Lebih lanjut, Eddie Widiono menambahkan bahwa pembangunan kabel bawah laut yang menghubungkan Pulau Sumba hingga Pulau Jawa merupakan trend yang terjadi secara global, dimana lokasi yang memiliki potensi pembangkitan energi terbarukan berada jauh dari lokasi pusat beban.

Uni Eropa telah memiliki inisiatif EuropeanSuper Grid sejak lama, dimana terjadi keterhubungan antara potensi energi terbarukan dengan pusat beban. China dengan State Grid juga melakukan hal yang serupa, dimana potensi energi surya berada di daerah gurun yang dihubungkan menggunakan jaringan interkoneksi High Voltage Direct Current (HVDC) menuju kota-kota besar sebagai pusat beban.

Pada audiensi dengan perwakilan PJCI, Gubernur Eddie Widono juga menyampaikan keinginannya supaya inisiatif PLTS Pulau Sumba dan interkoneksi bawah laut turut memberikan dampak ekonomi bagi Pulau Sumba, khususnya, dan Provinsi NTT pada umumnya. PJCI menyampaikan bahwa pembangunan pembangkitan energi terbarukan skala besar telah diakui memiliki manfaat langsung terhadap pertumbuhan pekerjaan dan pengembangan ekonomi.

"National Renewable Energy Lab (NREL) di Amerika Serikat telah menyusun model Jobs and Economic Development Impact (JEDI) model yang mencoba mengkuantifikasi dampak dari pembangunan pembangkit energi terbarukan," ujar Eddie Widiono.

"Kami mengusulkan kepada Gubernur untuk turut bekerjasama dengan organisasi global yang berfokus kepada pembangunan ekonomi, misalnya dengan UNDP, dalam pengembangan model ekonomi dari pembangunan PLTS skala besar di Sumba," sebut dia menutup diskusi.

Sejalan dengan nota kesepahaman yang dibuat antara PJCI dan Gubernur NTT, PJCI telah mengumpulkan tim teknis lintas disiplin yang akan bekerja menyusun dokumen dan merangkul berbagai pemangku kepentingan terkait dalam mendorong inisiatif Sumba untuk Indonesia.

Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia (PJCI) adalah suatu perkumpulan yang didirikan pada 6 Juli 2015 dan telah berbadan hukum dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal 17 Agustus 2017 nomor AHU-0012283. AH.01.07.TAHUN 2017.

Jaringan cerdas adalah suatu jaringan kelistrikan yang mengkolaborasikan teknologi digital dan teknologi mutakhir lainnya dalam rangka mengawasi serta mengelola distribusi listrik dari segala sumber agar dapat memenuhi semua jenis kebutuhan listrik para pengguna.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya