Berita

Foto: Istimewa

Nusantara

Kunjungan Wisatawan Selandia Baru Ke Indonesia Semakin Digenjot

SABTU, 24 FEBRUARI 2018 | 08:38 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI

Dengan jarak yang relatif dekat, wisatawan asal Selandia Baru adalah pasar yang menjanjikan. Karenanya, jumlah kunjungan wisatawan asal negara tetangga Australia itu akan digenjot.

Perkembangan wisatawan tersebut, menjadi salah satu topik pembicaraan antara Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Duta Besar RI untuk Selandia Baru, merangkap Samoa dan Kerajaan Tonga, Tantowi Yahya, di kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta. Menurut Tantowi, tahun 2016 jumlah wisatawan Selandia Baru ke Indonesia mencapai 100.000 orang. Angka tersebut naik 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Dalam keterangan beberapa saat lalu (Sabtu, 24/2). Tantowi juga menegaskan bahwa KBRI Wellington berkomitmen untuk terus melakukan upaya meningkatkan jumlah wisman Selandia Baru ke Indonesia.

"Penduduk New Zealand itu hanya 4,6 juta. Tapi, yang berpergian setiap tahun mencapai 2,5 juta orang. Saya rasa tidak ada negara di dunia ini yang penduduknya itu 50 persen bepergian setiap tahun. Sayangnya, dari 2,5 juta itu, kita hanya dapat 100 ribu tiap tahunnya. Sedangkan China itu bisa 1 juta. Kemudian Malaysia 300 ribu lebih, Thailand 200 ribu lebih," kata Tantowi

Menurutnya, diperlukan kerja sama pariwisata untuk meningkatkan volume kunjungan tersebut. Satu halangan yang harus diselesaikan adalah konektivitas. Penerbangan langsung dari Selandia ke Indonesia harus tersedia.

"Kami sudah melalukan berbagai macam upaya, agar ada peningkatan jumlah turis Selandia Baru ke Indonesia. Ke depan, kami akan tingkatkan menjadi 200 ribu turis. Setelah kami melakukan studi, ternyata masalahnya adalah tidak ada konektivitas langsung. Jadi konektivitas langsung ini memang key issue," papar Tantowi.

Dalam kesempatan itu, Tantowi juga memaparkan peluang investor asing masuk ke Indonesia. Salah satu koperasi terbesar di Selandia Baru sudah ada di Indonesia yakni Fonterra. Di Selandia Baru, nature-nya adalah berkoperasi.

"Namun kami sedang berupaya agar ada investor masuk, misalnya untuk perhotelan atau yang lain," terang penggemar musik country ini.

Menpar Arief Yahya setuju jika konektivitas menjadi kunci peningkatan kunjungan wisatawan. Masalah konektivitas akan teratasi dengan hadirnya rute baru, Juni 2018. Rute tersebut adalah Auckland-Bali-Dubai PP 3x seminggu dengan maskapai Emirates.

Rute baru ini akan mendukung penerbangan yang telah ada sebelumnya. "Penerbangan musiman, maskapai Air New Zealand dari Auckland ke Denpasar, terbukti meningkatkan jumlah wisman. Penerbangan musiman ini kursinya selalu terisi penuh," kata Arief Yahya.

Ditambahkannya, setiap tahun lebih dari separuh warga Selandia Baru berpergian ke luar negeri. Untuk jarak pendek, tujuannya adalah Australia dan negara-negara di Pasifik Selatan.

"Untuk jarak jauhnya, mereka ke Amerika, Eropa dan Asia. Di Asia, China masih menjadi primadona. Untuk ASEAN, negara seperti Vietnam, Filipina, Thailand, dan Malaysia berada di urutan atas. Indonesia harus bisa menjadi pilihan warga Selandia Baru untuk dikunjungi," papar pria asal Banyuwangi ini. [mel]

Populer

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

KPK Kembali Panggil Pramugari Tamara Anggraeny

Kamis, 13 Maret 2025 | 13:52

Ekonom: Hary Tanoe Keliru Bedakan NCD dan ZCB

Kamis, 13 Maret 2025 | 19:53

UPDATE

Loyalis Jokowi, Jeffrie Geovanie Sangat Tidak Layak Gantikan Menteri BUMN Erick Thohir

Sabtu, 15 Maret 2025 | 11:22

Rapor IHSG Sepekan Lesu, Kapitaliasi Pasar Anjlok Rp215 Triliun

Sabtu, 15 Maret 2025 | 11:07

DJP: Pajak Ekonomi Digital Capai Rp33,56 Triliun hingga Akhir Februari 2025

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:47

Kualitas Hilirisasi Ciptakan Lapangan Kerja Lebih Luas

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:44

Pengacara Klaim Duterte Diculik karena Dendam Politik

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:19

Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Usai Cetak Rekor Tertinggi

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:08

Menko Airlangga Ajak Pengusaha Gotong Royong

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:48

Fraksi PAN Salurkan 3.000 Paket Sembako untuk Rakyat

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:47

Universitas Columbia Cabut Gelar Akademik 22 Mahasiswa

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:34

Tanggapi Usulan Menhub, Kadin: Tidak Semua Usaha Bisa Terapkan WFA Saat Mudik

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:13

Selengkapnya