Sebelumnya, Indonesia pernah terpilih sebagai tuan rumah Asian Games ke-4 di tahun 1962 dengan diikuti 1.460 atlet. Saat itu, ada 13 cabang olahraga yang dipertandingkan dengan memperebutkan 372 medali.
Tahun 2018 menjadi kehormatan bagi Indonesia kembali menjadi tuan rumah Asian Games 2018 ke-18.
"Ini bukan perhelatan kecil-kecilan tapi perhelatan olahraga 45 negara yang harus kita angkat terus agar perhelatan ini tidak kalah dengan perhelatan Asian Games sebelum-sebelumnyaâ€, ungkap Presiden RI Joko Widodo.
Pemerintah menyiapkan sarana dan prasarana untuk mendukung penyelenggaraan Asian Games 2018 ini dengan matang dan serius. Koordinasi antar Kementerian, lembaga, BUMN, dan swasta sangat dibutuhkan agar acara olahraga yang digelar 4 tahun sekali ini dapat berjalan dengan lancar.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga menjadi salah satu Kementerian yang aktif memberikan dukungan untuk Asian Games 2018.
Transportasi menjadi faktor penting selama Asian Games 2018 berlangsung. Persiapan transportasi yang baik akan memengaruhi mobilisasi atlet yang berjumlah lebih dari 16.000 orang, official, dan penonton yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
“Koordinasi lintas sektoral baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN/BUMD, pihak swasta, dan masyarakat turut menunjang keberhasilan penyelenggaraan olahraga tingkat Asia ini,†tutur Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
Kemenhub telah menyiapkan infrastruktur dan kebijakan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang yaitu LRT Palembang, bus air dan tiga paket kebijakan untuk mengatur lalu lintas selama perhelatan Asian Games 2018 yang berlangsung pada 18 Agustus" 2 September 2018.
Ketiga paket kebijakan tersebut adalah manajemen rekayasa lalu lintas (MRLL), penyediaan angkutan umum, dan pengaturan kendaraan angkutan barang.
Sekretaris Jenderal INASGOC Eris Herryanto menyebutkan pihaknya memang diminta untuk memenuhi ketentuan waktu 30 menit. Dikarenakan 36 dari 40 cabang olahraga setiap hari akan disiarkan langsung sehingga mereka dituntut untuk tepat waktu menghadirkan para atlet di venue pertandingan.
“Dengan adanya pengaturan baik itu ganjil-genap, line khusus untuk Asian Games, pembukaan maupun penutupan beberapa pintu tol sangat membantu kami dan sudah kita rasakan bagaimana situasi lalu lintas di Jakarta akan sangat membantu kami di dalam membawa atlet ke venue sesuai dengan waktu yang ditentukan,†ungkap Sekretaris Jenderal INASGOC Eris Herryanto.
Paket kebijakan yang kedua adalah penyediaan angkutan umum. Kemenhub menyediakan penambahan armada bus untuk memudahkan penonton ke venue pertandingan. Penambahan bus ini juga dipergunakan untuk perjalanan dari dan ke bandara, tujuan wisata, dan memfasilitasi masyarakat selama penerapan ganjil-genap.
Perhelatan Asian Games 2018 ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang Indonesia di kancah dunia, tapi juga menjadi momentum beralihnya masyarakat dari menggunakan angkutan umum.
[***]
BERITA TERKAIT: