Selain excavator Kemen PUPR juga mengirimkan enam unit Hidran Umum dan telah terpasang di desa sumber Arum, dua unit Mobil penghancur lumpur, empat Unit dump truk dan duaunit Mobil Tanki Air (MTA).
Dampak banjir bandang sebanyak 23 rumah rusak berat 23 rumah, rumah rusak sedang 118 rumah, dan rumah rusak ringan 274 rumah.
Banjir juga merusak intake air yang mengakibatkan kesulitan air bersih di kecamatan Songgon khusus di desa Sumber Arum. Lumpur akibat banjir banyak menumpuk di Desa Alas Malang di Kecamatan Singojuruh.
Banjir juga mengakibatkan Jembatan Garit di Kecamatan Singojuruh tersumbat oleh material pasir dan batang kayu. Hal ini mengakibatkan air setinggi 1 meter diatas aspal jalan raya meluap ke perkampungan Desa Alasmalang Kecamatan Singojuruh.
Banjir juga mengakibatkan Bendung Garit di hulu Jembatan Garit untuk irigasi 475 ha mengalami penimbunan material disekitar bendung dan intake serta saluran pembawa sepanjang 260 meter. Namun kondisi bendung dan bangunan intake serta saluran masih baik.
Kemen PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, Ditjen Sumber Daya Air telah melakukan pembersihan sedimen di Jembatan Garit dan Bendung Garit menggunakan eksavator dan dump truck.
Sementara untuk bantuan pemenuhan kebutuhan air bersih, Kemen PUPR melalui Ditjen Cipta Karya bekerja sama dengan PDAM Banyuwangi.
Sebelum banjir bandang terjadi, hujan lebat sejak hari Kamis tanggal 21 Juni 2018 turun di sekitar Gunung Raung. Akibatnya terjadi longsor di sekitar area Gunung Raung pada hari Jumat tanggal 22 Juni 2018. Longsoran tersebut terbawa oleh aliran air di Sungai Badeng akibatnya terjadi penyumbatan material di Sungai Badeng yang mengakibatkan banjir di desa Alas Malang.
[nes]
BERITA TERKAIT: