Pengumuman tersebut disampaikan Oppo pada Kamis 21 November 2023 saat meluncurkan ponsel pintar terbarunya di Bali.
Dikutip dari
Nikkei Asia, Sabtu 23 November 2023, Oppo mengatakan, pada kapasitas maksimum, fasilitas tersebut akan mempekerjakan lebih dari 1.000 staf lokal dan mampu memproduksi 2 juta ponsel per bulan.
Jefry Firman de Haan, direktur pusat manufaktur Oppo di Indonesia, mengatakan perusahaan tersebut bertujuan untuk terus meningkatkan sumber komponen dalam negerinya.
Jefry mengungkapkan, saat ini Oppo memasok baterai, adaptor, kabel USB, bahan kemasan, perangkat lunak, dan aplikasi secara lokal. Rasio kandungan lokal untuk telepon pintarnya sekitar 36 persen hingga 37 lersen, di atas persyaratan Indonesia sebesar 35 persen.
"Perusahaan juga mengoperasikan laboratorium pengujian komprehensif yang melakukan pengujian baterai, sinyal, suhu, jatuh, dan debu," katanya.
Fasilitas produksi telepon pintar tersebut terutama melayani pasar Indonesia yang sedang berkembang.
“Kami memiliki kemampuan untuk menyesuaikan dan meningkatkan volume produksi dengan cepat sesuai permintaan pasar,” kata Jerry.
Oppo mulai beroperasi di Indonesia pada tahun 2013, dan mendirikan pabrik produksi ponsel pintar pertama di negara ini pada tahun 2015. Perusahaan tersebut memperluas operasinya selama pandemi Covid.
Menurut data dari Canalys, Oppo merupakan merek ponsel pintar terkemuka di Indonesia, menguasai sekitar 22 persen pangsa pasar pada kuartal terakhir.
BERITA TERKAIT: