Penyelesaian ini diumumkan oleh Jaksa Agung Texas Ken Paxton pada Selasa (30/7), yang mengajukan gugatan di pengadilan negara bagian pada tahun 2022.
Menurut gugatan tersebut, Meta melanggar undang-undang privasi negara bagian Texas dengan secara otomatis menandai wajah pengguna di situsnya. Paxton mengatakan perjanjian tersebut merupakan penyelesaian privasi terbesar oleh negara bagian AS.
"Penyelesaian bersejarah ini menunjukkan komitmen kami untuk melawan perusahaan teknologi terbesar di dunia dan meminta pertanggungjawaban mereka atas pelanggaran hukum dan hak privasi warga Texas," kata Paxton dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
CGTN, Kamis (1/8).
"Setiap penyalahgunaan data sensitif warga Texas akan ditindak dengan kekuatan hukum penuh," ujarnya.
Texas, Illinois, dan Washington memiliki undang-undang privasi biometrik yang membatasi pengumpulan data wajah, suara, dan data biometrik lainnya.
Undang-undang Texas, yang disebut Capture or Use of Biometric Identifier, mengharuskan perusahaan untuk meminta izin sebelum menggunakan fitur seperti teknologi pengenalan wajah atau suara.
BERITA TERKAIT: