Sebagian orang menyebutnya sebagai peristiwa bunuh diri pertama yang dilakukan oleh robot, namun para ahli percaya bahwa kejadian tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh kegagalan fungsi atau kesalahan teknis.
Dikutip dari
Busines Today, Senin (8/7), robot tersebut merupakan bagian dari staf balai kota dan telah bekerja sejak Agustus 2023, kata salah satu rekan kerjanya. Ini membantu tugas sehari-hari seperti pengiriman dokumen, memberikan informasi kepada warga dan promosi kota.
Sebelum kejadian, para saksi mata melaporkan perilaku yang tidak biasa, di mana robot tersebut berputar-putar di satu tempat dan tampak bingung. Insiden tersebut terjadi pada tanggal 27 Juni sekitar pukul 4 sore, dan robot itu ditemukan rusak dan tergeletak di tangga antara lantai pertama dan kedua gedung dewan.
Penyebab jatuhnya robot tersebut masih dalam penyelidikan.
Namun, para pejabat yakin hal ini mungkin disebabkan oleh kesalahan navigasi, kegagalan sensor, atau bug pemrograman. Seorang pejabat dewan kota menyebutkan bahwa potongan-potongan robot tersebut telah dikumpulkan dan akan dianalisis oleh perusahaan.
Robot ini dikembangkan oleh startup yang berbasis di California, Bear Robotics, dirancang untuk bekerja secara mandiri, bernavigasi antar lantai menggunakan lift. Berbeda dengan robot lain yang biasanya hanya berada di satu lantai, robot ini memiliki kemampuan bergerak bebas sehingga menjadi aset unik bagi Dewan Kota Gumi.
Dikatakan bahwa robot tersebut bekerja dari jam 9 pagi hingga jam 6 sore bahkan diberi kartu pegawai negeri sipilnya sendiri, layaknya pegawai manusia.
Pabrikannya, Bear Robotics, bekerja sama dengan dewan untuk menyelidiki dan mencegah insiden serupa di masa depan.
Korea Selatan secara konsisten menunjukkan ketertarikan yang kuat terhadap robotika, dan menjadi ujung tombak adopsi teknologi otomasi secara global. Dengan rasio satu robot industri untuk setiap 10 karyawan yang luar biasa, negara ini memiliki kepadatan robot tertinggi di dunia, berdasarkan laporan.
Namun, setelah insiden robot baru-baru ini di Dewan Kota Gumi, pemerintah kota telah memutuskan untuk menghentikan sementara rencananya untuk memperkenalkan robot petugas kedua.
Peristiwa serupa pernah terjadi di Washington. Dilaporkan bahwa robot keamanan bernama Steve bunuh diri dengan menenggelamkan dirinya di air mancur.
Namun, kemudian diketahui bahwa kecelakaan itu disebabkan karena tergelincirnya permukaan batu bata yang lepas, yang menyebabkan robot tersebut terjatuh dan jatuh empat lantai ke dalam air mancur.
BERITA TERKAIT: