Lewat sebuah wawancara dengan
CBS News '60 Minutes yang tayang Minggu (21/4), Raimondo mengatakan chip yang digunakan produsen Tiongkok itu bahkan tertinggal beberapa tahun dibandingkan dengan apa yang miliki Amerika Serikat.
“Hal ini menunjukkan kepada saya bahwa pengendalian ekspor berhasil karena chip tersebut tidak sebaik itu, tertinggal beberapa tahun dibandingkan dengan apa yang kita miliki di Amerika Serikat," kata Raimondo, seperti dikutip dari
Reuters, Senin (22/4).
“Kita memiliki semikonduktor tercanggih di dunia. Tiongkok tidak," ujarnya.
Washington telah terjebak dalam upaya selama bertahun-tahun untuk mencabut chip semikonduktor canggih dari Beijing dan peralatan yang diperlukan untuk membuatnya karena kekhawatiran bahwa chip tersebut akan digunakan untuk memperkuat kemampuan militer Tiongkok.
Huawei, yang merupakan simbol perang teknologi tersebut, dimasukkan ke dalam daftar entitas pada tahun 2019 di tengah kekhawatiran bahwa mereka dapat memata-matai orang Amerika, sehingga memaksa pemasoknya di AS untuk mencari lisensi yang sulit diperoleh untuk mengirim ke perusahaan tersebut.
BERITA TERKAIT: