Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong mengatakan Starlink juga diharapkan mengatasi persoalan geografis di Indonesia.
"Dari sisi teknologi bisa mengatasi persoalan geografis. Kan, posisinya di atas," ujar Usman dalam keterangan yang dikutip Kamis (18/4).
Menurutnya, kalau kabel serat optik kualitas bagus, tapi harganya mahal. Belum lagi wilayah geografis jika ada gangguan seperti terjadi gempa di bawah laut, maka jaringan bisa langsung terputus.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyampaikan bahwa Starlink, perusahaan milik Elon Musk, bakal memulai uji coba layanan telekomunikasinya di Ibu Kota Nusantara pada Mei 2024.
Saat ini, Starlink mulai mengurus izin operasi di Indonesia.
BERITA TERKAIT: