Data pemerintah China menunjukkan merek asing hanya mengirimkan sekitar 2,4 juta ponsel pintar pada bulan lalu, yang dipengaruhi oleh waktu Tahun Baru Imlek yang terlambat. Apple menyumbang sebagian besar pengiriman tersebut, sebagai satu-satunya pemain luar negeri yang memiliki pangsa pasar yang signifikan.
Penurunan penjualan Apple pada bulan Februari menandai penurunan pengiriman selama dua bulan berturut-turut.
Menurut angka dari Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi China, pada bulan Januari, Apple mengirimkan total sekitar 5,5 juta unit, atau sekitar 39 persen lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya.
“Saluran ritel Apple di China masih mencerna pengiriman dari kuartal keempat tahun 2023, yang mungkin menjelaskan penurunan dalam beberapa bulan terakhir,” kata Nicole Peng, analis di Canalys, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (27/3).
“Tetapi ini merupakan tanda tren perlambatan dalam beberapa bulan mendatang bagi Apple di Tiongkok, terutama ketika perusahaan-perusahaan Tiongkok lainnya mendorong pesan-pesan ponsel cerdas AI dengan sangat agresif," ujarnya.
Apple yang berbasis di Cupertino, California telah mengalami kesulitan dalam produk terlarisnya di pasar ponsel pintar terbesar di dunia sejak debut model generasi terbarunya pada bulan September.
Kembalinya Huawei sebagai pesaing kuat di segmen ponsel premium telah mencuri pangsa pasar Apple dan perlambatan penjualan iPhone mendorong diskon langka dari perusahaan AS tersebut pada bulan Januari.
BERITA TERKAIT: