CTO Meta Andrew Bosworth dalam sebuah postingan Threads menyebut fitur baru tersebut mampu bertindak semacam pemandu wisata bagi wisatawan.
Di postingannya, Bosworth memamerkan beberapa contoh gambar yang menjelaskan mengapa Jembatan Golden Gate berwarna oranye (lebih mudah dilihat dalam kabut), atau bagaimana sejarah rumah "wanita lukis" di San Francisco, dan banyak lagi.
Meta mempratinjau fitur tersebut di acara Connect tahun lalu, sebagai bagian dari kemampuan "multimodal" baru yang memungkinkannya menjawab pertanyaan berdasarkan lingkungan penggunanya.
Fitur ini merupakan bagian dari fitur Meta, seperti Google Lens, yang memungkinkan pengguna menunjukkan hal-hal yang mereka lihat melalui kacamata dan mengajukan pertanyaan AI tentang hal tersebut, seperti buah-buahan atau teks asing yang perlu diterjemahkan.
Fitur baru kini sudah tersedia untuk siapa saja di program akses awal Meta, yang jumlahnya masih terbatas.
“Bagi mereka yang masih belum memiliki akses ke versi beta, Anda dapat menambahkan diri Anda ke daftar tunggu sementara kami berupaya membuat versi ini tersedia untuk lebih banyak orang,” kata Bosworth dalam postingannya, seperti dikutip dari
Engadget, Rabu,(13/3).
Tak hanya Bosworth, Bos Meta Mark Zuckerberg juga ikut memamerkan kemampuan baru kacamatanya. Di Instagram ia memamerkan kemampuan barunya melalui beberapa video yang diambil di Montana.
Kali ini, kacamata tersebut menggunakan audio untuk memberikan deskripsi verbal tentang Big Sky Mountain dan sejarah Roosevelt Arch, sekaligus menjelaskan bagaimana salju terbentuk.
BERITA TERKAIT: