Dimensy.id
R17

Biaya Investasi Tinggi, Minyak Sawit Paling Memungkinkan Dikembangkan Jadi Energi Terbarukan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Minggu, 03 Maret 2024, 05:40 WIB
Biaya Investasi Tinggi, Minyak Sawit Paling Memungkinkan Dikembangkan Jadi Energi Terbarukan
Ilustrasi olahan sawit menjadi biodiesel/Net
rmol news logo Minyak sawit ternyata merupakan bahan baku energi baru terbarukan yang paling memungkinkan untuk menggantikan bahan bakar fosil.

"Hasil assesment yang dilakukan oleh tim energi terbarukan BRIN, minyak sawit merupakan bahan yang paling memungkinkan untuk dikembangkan," kata Kepala Pusat Riset Tanaman Pangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Yudhistira Nugraha, di Jakarta, Sabtu (2/3).
   
Potensi ini makin besar karena Indonesia merupakan penghasil minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) terbesar di dunia dengan produksi diperkirakan mencapai 44,2 juta ton.
 
"Potensi tersebut merupakan sumber yang sangat melimpah untuk digunakan sebagai sumber biodiesel," jelas Yudhistira.
   
Namun demikian, pengembangan teknologi produksi biofuel atau bahan bakar nabati berbasis minyak sawit mentah memerlukan biaya investasi yang tinggi. Hal itu memunculkan tantangan tersendiri dalam pengembangan bahan bakar alternatif tersebut.
   
"Efisiensi produksi fossil fuel saat ini masih lebih tinggi daripada biofuel perlu dipertimbangkan terkait green inflation, sehingga perlu kebijakan hati-hati dalam penerapan secara nasional agar tidak mempengaruhi keseluruhan perekonomian nasional," tandasnya. rmol news logo article
EDITOR: AGUS DWI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA