Perusahaan Jepang ternyata menjadi pemasok komponen utama perangkat headset Apple Vision Pro, yang mencakup 42 persen suku cadang berdasarkan biaya, termasuk sepasang layar definisi tinggi Sony Group.
Hal ini diketahui setelah
Nikkei Asia yang dibantu peneliti Fomalhaut Techno Solutions yang berbasis di Tokyo membongkar perangkat tersebut setelah mulai dijual di AS awal bulan ini.
Analisis tersebut menemukan bahwa proporsi pemasok Jepang jauh lebih besar dibandingkan dengan seri iPhone terbaru, yang hanya mengambil 10 persen suku cadangnya dari Jepang.
Apple Vision Pro telah resmi dijual seharga 3.500 dollar AS atau setara Rp54,6 juta di Amerika Serikat, menjadi salah satu produk mahal yang diproduksi perusahaan yang berbasis di California tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: