Hal ini karena kendaraan berbahan baja tahan karat tersebut dibuat dengan sudut-sudut yang tajam dan kaku, sehingga bisa saja melukai pejalan kaki dan pengendara sepeda serta merusak kendaraan lain di jalan raya.
“Masalah besarnya adalah jika mereka benar-benar membuat kulit kendaraan menjadi sangat kaku dengan menggunakan baja tahan karat yang tebal, maka ketika kepala orang terbentur, hal itu akan menyebabkan kerusakan yang lebih parah pada mereka,” kata Adrian Lund, mantan presiden Lembaga Asuransi untuk Keselamatan Jalan Raya (IIHS), seperti dikutip dari
Reuters, Sabtu (9/12).
Tesla sendiri memuji struktur truk yang mampu menyerap benturan saat kecelakaan. CEO nya, Elon Musk, mengatakan dalam sebuah posting media sosial pada Selasa (5/12) bahwa dia sangat yakin Cybertruck akan lebih aman dibandingkan truk lain untuk penumpang dan pejalan kaki.
Kendaraan yang dirancang dengan bidang datar dan tepi linier yang panjang memiliki tampilan yang berbeda secara visual. Ini adalah mobil pertama dengan eksterior baja tahan karat sejak peluncuran mobil DeLorean yang ditampilkan dalam film "Back to the Future" tahun 1985. Bahan tersebut bahkan telah merusak mesin stamping yang membentuk panel, kata Musk, seraya memuji ketangguhan kendaraan tersebut.
Saat acara peluncuran di pabriknya di Austin, Texas, Tesla mengatakan panel bodi baja tahan karat canai dingin dirancang untuk menyerap benturan saat terjadi kecelakaan.
"Struktur depan dan belakang memiliki rusuk penyerap energi yang membantu menghilangkan energi, dan ketika terjadi benturan samping, kulit pintu membawa sebagian besar beban tabrakan," katanya.
David Friedman, mantan penjabat kepala Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional, menggambarkan dampak yang akan dialami kendaraan lain jika bertabrakan dengan Cybertruck.
"Jika Anda bertabrakan dengan kendaraan lain yang memiliki crumple zone dan mobil Anda lebih kaku, maka mobil mereka akan hancur dan mobil Anda akan tahan,” ujarnya.
Julia Griswold, direktur Pusat Penelitian dan Pendidikan Transportasi Aman Universitas California, Berkeley, mengatakan dia "terkejut" dengan video uji tabrak yang diposting Tesla. Dia mengatakan beratnya truk dan akselerasinya yang tinggi menimbulkan tanda bahaya bagi kendaraan non-penumpang.
Tesla belum mengatakan apakah mereka akan menjual Cybertruck di Eropa, namun chief engineer perusahaan tersebut bulan ini mengatakan kepada majalah otomotif TopGear bahwa peraturan keselamatan UE yang bertujuan melindungi pejalan kaki dengan membatasi tonjolan eksternal dapat mempersulit penjualan di sana.
"Kami berharap Tesla tidak membawa kendaraan ini ke Eropa. Kendaraan dengan ukuran, tenaga, dan bobot sebesar ini akan mematikan bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda jika terjadi tabrakan," kata Dewan Keselamatan Transportasi Eropa yang berbasis di Brussels dalam sebuah pernyataan.
BERITA TERKAIT: