Banyak hal yang disuarakan BEM UI dalam aksinya kali ini. Salah satunya, mendesak agar Purbaya Yudhi Sadewa dicopot dari jabatannya sebagai Menteri Keuangan (Menkeu).
Kepala Departemen Kajian Strategis BEM UI, Diallo Hujanbiru menegaskan bahwa desakan itu muncul imbas pernyataan Purbaya yang kontroversial saat menanggapi tuntutan rakyat 17+8.
Atas dasar itu, Diallo menyayangkan keputusan Presiden Prabowo Subianto yang justru memilih Purbaya sebagai Menkeu. Padahal, sangat menyakiti dan melukai hati rakyat.
"Baru satu hari dia menjabat sebagai menteri dia sudah langsung menyatakan pernyataan yang luar biasanya mengecewakan, luar biasanya menyakitkan bagi masyarakat karena dia mengecilkan suara masyarakat," tegasnya.
"Dia mengecilkan penindasan yang dialami oleh masyarakat, dia mengecilkan setiap tuntutan, yang mana tuntutan ini bukan lahir karen ingin menuntut, karena mereka bobrok, karena mereka membunuh saudara mereka, karena mereka tidak memberikan kami hak yang cukup, mending ganti saja, mundur saja," imbuh Diallo.
Selain itu, BEM UI juga mengkritisi pernyataan Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan, Wiranto yang menyebut jika tuntutan rakyat 17+8 dipenuhi semua maka akan membuat repot.
Ditegaskan Diallo, pernyataan itu menunjukkan Wiranto tidak kompeten menduduki jabatan sebagai orang dekat kepala negara.
"Kemudian ada dari Jenderal Wiranto saya kemarin baca, 'jika semua dipenuhi repot'. Nggak usah bernegara, Pak kalau repot, banyak orang yang lebih kompeten dari anda," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: