Peresmian ini menjadi rangkaian utama dalam puncak peringatan Hari Juang Polri (HJP) 2025 yang dipimpin langsung Kapolri.
Adapun patung M. Jasin dibangun dengan tinggi keseluruhan mencapai 7 meter dengan panjang 5,6 meter dan lebar 5 meter.
Patung M. Jasin yang sedang menunggang kuda dengan sikap tegas, melambangkan keberanian dan jiwa kepemimpinannya saat memimpin Polisi Istimewa melawan pasukan sekutu di Surabaya pada 1945.
Pada bagian prasasti dan relief, terpahat narasi sejarah perjuangan M. Jasin yang menjadi tonggak lahirnya Hari Juang Polri.
Sementara pondasi patung dirancang setinggi 2 meter dengan desain kokoh dan estetis.
Kapolri memastikan keberadaan patung ini bukan sekadar monumental, melainkan pengingat sejarah panjang Polri sejak awal berdiri dan menjadi simbol semangat juang, pengabdian, dan keberanian yang harus terus diwariskan kepada generasi Polri berikutnya.
Sejarah mencatat, pada 21 Agustus 1945, Inspektur Polisi Kelas I M. Jasin memimpin Polisi Istimewa (Tokubetsu Keisatsutai) dan membacakan Proklamasi Polisi di Surabaya.
“Dengan adanya patung M. Jasin di Monumen Polisi Istimewa, kita tidak hanya mengenang jasa pahlawan, tetapi juga mengajak generasi penerus Polri belajar nilai patriotisme, nasionalisme, dan keberanian dari perjuangan beliau,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Jules Abraham Abast dalam keterangan resmi.
BERITA TERKAIT: